BOGOR-KITA.com – Wakil Bupati Bogor, Nurhayanti berjanji akan membersihkan kawasan Puncak, Bogor dari bangunan liar, mulai dari bangunan yang tidak memiliki izin, maupun yang berdiri di atas lahan negara. Penegasan ini dikemukakan Nurhayanti sesuai penanaman seribu pohon dan membuat seribu lubang biopori di Kampung Ciburial, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Selasa (14/10).
“Saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melanjutkan pembongkaran terhadap bangunan liar terutama yang melanggar peruntukan di kawasan Puncak. Kami sedang melakukan pendataan dan evaluasi. Pada tahun 2015, semuanya akan dibersihkan," tandasnya.
Dikatakan Wabup, pembongkaran seluruh bangunan liar di kawasan Puncak itu mendapat dukungan moril dan materil dari Pemerintah Propinsi DKI Jakarta yang sudah menggelontorkan dana sebesar Rp100 miliar yang akan dipergunakan selain untuk pembongkaran bangunan liar juga untuk normalisasi lahan, pembuatan sumur resapan air.
“Juga untuk penanaman pohon mulai dari hulu sampai hilir Sungai Ciliwung, sehingga ketika musim hujan tiba, bisa mengurangi aliran air yang mengalir dan membanjiri Jakarta," pungkasnya.
Dalam kesempatan itu, jajaran Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bogor, membongkar lima unit bangunan liar yang terbukti tidak mengantungi izin mendirikan bangunan (IMB). Kelima bangunan itu antara lain vila gubuk, milik PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) yang berada di Kampung Ciburial, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua. Satpol PP sebelumnya sudah melakukan sejumlah langkah penertiban mulai dari penyegelan, hingga pelayangan teguran tertulis sebanyak tiga kali, namun tidak ada tanggapan dari pemilik.
“Karena itu, hari ini (kemarin-Red) kita bongkar. Langkah ini, selain dalam upaya menegakkan perda, juga untuk mencegah banjir di wilayah DKI Jakarta,” tandas Kepalda Satpo PP Kabupaten Bogor Luthfie Syam. [] Harian PAKAR/Admin
