Kab. Bogor

Upaya Pencegahan Stunting di Desa Singasari, Jonggol: Kolaborasi Mahasiswa KKNT Inovasi IPB bersama Posyandu Desa Singasari

BOGOR-KITA.com, JONGGOL – Mahasiswa KKNT Inovasi IPB University di Desa Singasari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, telah melakukan program pencegahan stunting dengan mengoptimalkan 1000 hari pertama kehidupan (HPK). Tim melakukan kolaborasi dengan ahli gizi Puskesmas Jonggol, bidan desa, dan kader posyandu desa Singasari untuk mengadakan sosialisasi pencegahan stunting yang ditujukan bagi ibu hamil, ibu yang memiliki balita, dan balita. Penyuluhan dilakukan di beberapa posyandu yaitu posyandu anggrek (5/7), posyandu sarimakmur (19/7), dan posyandu sariwangi (24/7).

Program ini dilakukan menggunakan metode penyuluhan informatif dan interaktif terkait stunting, ASI dan MPASI, serta makanan bergizi seimbang sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan stunting. Pendekatan interaktif yang dilakukan berupa sosialisasi, penyebaran poster, leaflet, serta demo masak untuk memperkenalkan resep makanan bergizi yang diharapkan dapat mencegah terjadinya stunting. Resep masakan yang didemonstrasikan adalah nugget sayur dan wonton lele, dengan bahan-bahan yang murah dan mudah didapat serta metode pengolahan yang sederhana, menjadikan resep ini mudah untuk diaplikasikan oleh ibu balita untuk pemberian pemenuhan gizi anak.

Baca juga  Covid-19: Positif 93 dari 17 Kecamatan, Jonggol Terbanyak, 13 Konfirmasi Positif

Dalam kegiatan tersebut, Ibu Aniek Purwandari menegaskan, “Stunting merupakan permasalahan serius yang harus dihadapi oleh seluruh stakeholder, pemenuhan gizi pada ibu hamil dan balita harus terpenuhi supaya dapat membentuk generasi emas di masa mendatang”. Pertemuan ini diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dalam upaya pencegahan stunting dan peningkatan kualitas tumbuh kembang anak.

Ia juga menambahkan bahwa nutrisi pada 1000 HPK harus terpenuhi dengan optimal sejak fase kehamilan hingga anak berusia dua tahun. Beberapa cara yang dapat dilakukan yaitu dengan mengkonsumsi tablet penambah darah pada ibu hamil minimal 90 tablet selama periode kehamilan, tablet tambah darah ini juga penting untuk dikonsumsi sedari dini oleh remaja-remaja putri untuk peningkatan sel darah merah sebagai langkah awal pencegahan stunting.

Baca juga  Giliran Covid-19 Jonggol dan Citeureup Mengamuk

Selain itu, Ibu Aniek juga menegaskan kudapan atau camilan anak juga menjadi bagian penting dalam memenuhi gizi anak agar anak tidak mengalami stunting. Pemenuhan gizi anak harus dilengkapi dengan protein sebanyak dua jenis baik protein nabati maupun protein hewani. Banyaknya budidaya ikan lele di Desa Singasari menjadi salah satu potensi pengembangan cemilan berbahan dasar ikan yang kaya akan gizi baik. Pemanfaatan bahan tersebut menjadi olahan wonton lele disambut baik oleh masyarakat Desa Singasari. Selain kandungan nutrisinya, produk inovatif tersebut dapat menjadi salah satu upaya meningkatkan perekonomian warga Desa Singasari.

Setelah sosialisasi ini dilaksanakan, tim KKNT Inovasi IPB University sangat mengharapkan peserta dapat menyadari pentingnya upaya pencegahan stunting dan dengan program ini diharapkan dapat membantu dalam upaya mewujudkan Indonesia generasi emas.

Baca juga  DPC PKS Gunungsindur Tebar 3,5 Ton Minyak Goreng Murah
Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top