BOGOR-KITA.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bogor menggelar Rapat Koordinasi dengan Dinas dan Instansi dalam rangka penyusunan Disagregasi Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) di Hotel Salak Heritage, Jalan Ir. Juanda, Kota Bogor, Senin (02/04/2018).
Tujuan penyusunan PMTB ini untuk melihat lebih detail nilai investasi yang ada di Kota Bogor. Pasalnya, selama ini PMTB dihitung dari sumber survey yang ada di BPS dan hanya menghitung secara globalnya saja.
“Pemerintah pusat ingin sekarang PMTB dihitung secara lebih detail,” ujar Kepala BPS Kota Bogor, Bambang Ananto Cahyono.
Bambang mengatakan, ada beberapa matriks PMTB mulai dari bangunan, mesin dan perlengkapan, kendaraan, peralatan lainnya, ternak dan hasil-hasilnya, tanaman menghasilkan berulang, produk kekayaan intelektual dan biaya pengalihan kepemilikan non produced asset. Meski begitu tidak semua matriks ada di Kota Bogor dan BPS sudah memilih beberapa sample (contoh) yang dipilih untuk didatangi petugas pencacah.
“Jumlah sample tidak banyak dan kami sudah sosialisasi ke responden sehingga bisa lebih siap menerima petugas jadi tidak perlu memakan waktu lama dalam mengisi kuisionernya,” katanya.
Ia menerangkan, survey PMTB ini baru pertama kali dilakukan dan serentak secara nasional. Pengumpulan data PMTB ini dirasa perlu untuk memacu investasi di level daerah dan harus ada survey khusus. Sehingga didapat profil investasi yang rinci yang akan memudahkan pemerintah dalam membuat setiap kebijakan.
“Peranan data ini berpengaruh pada meningkatnya investasi. Jadi kami harapkan semua responden memberikan data yang jujur,” imbuhnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Ade Sarip Hidayat mengatakan, data ini tidak hanya dibutuhkan untuk Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tetapi juga untuk investor. Tak ayal, data yang akurat berpengaruh pada prospek investasi di Kota Bogor. Hal tersebut dapat dilihat dari realisasi investasi di Kota Bogor yang setiap tahun naik, di 2017 Kota Bogor mampu merealisasi investasi sebesar Rp 2,9 Triliun dari target Rp 2,3 Triliun.
“Target investasi tahun ini Rp 2,4 Triliun. Semoga realisasinya bisa melebihi dari itu mengingat banyak pembangunan infrastruktur di 2018,” harapnya. []Admin
