Kesehatan

RS Eka Hospital Cibubur Sosialisasikan Bahaya Batu Saluran Kemih dan Penanganannya

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Rumah Sakit Eka Hospital Cibubur memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya batu saluran kemih serta cara pengobatannya.

Melalui dokter spesialis urologi, RS Eka Hospital menekankan pentingnya mengenali gejala dan melakukan penanganan sedini mungkin.

Spesialis Urologi RS Eka Hospital Cibubur, dr. Diki Arma Duha, Sp.U, menjelaskan bahwa batu saluran kemih merupakan endapan keras yang terbentuk dari mineral dan garam di ginjal atau sepanjang saluran kemih, mulai dari ureter, kandung kemih, hingga uretra.

“Jika seseorang merasakan nyeri hebat di perut atau pinggang yang menjalar ke selangkangan, disertai mual, muntah, atau urine berdarah, bisa jadi itu adalah gejala batu saluran kemih,” ungkap dr. Diki saat ngobrol sehat bersama awak media di Hideout Coffee & Kitchen, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Selasa (22/4/2025).

Baca juga  Warga Desak Hentikan Galian Pasir dan Batu di Sungai Cipinang, Rumpin

Menurutnya, batu yang berukuran kecil bisa keluar sendiri tanpa gejala, namun batu yang lebih besar dapat menyebabkan penyumbatan, nyeri tak tertahankan, bahkan infeksi serius.

dr. Diki memaparkan bahwa penyebab utama batu saluran kemih adalah konsentrasi zat tertentu dalam urine yang terlalu tinggi, seperti kalsium, oksalat, dan asam urat.

“Risiko ini meningkat pada orang yang kurang minum air, memiliki riwayat keluarga, konsumsi makanan tinggi garam dan protein hewani, serta kondisi medis seperti penyakit Crohn, infeksi saluran kemih berulang, dan obesitas,” jelasnya.

Ia mengungkapkan, gejala umum batu saluran kemih meliputi nyeri kolik yang datang tiba-tiba, urine berwarna merah atau keruh, nyeri saat buang air kecil, hingga demam dan menggigil jika terjadi infeksi.

Baca juga  Direlokasi, PKL Dewi Sartika dan Dapat Fasilitas KUR

“Jika gejala-gejala ini muncul, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter,” katanya

Penanganan batu saluran kemih, lanjut dr. Diki tergantung pada ukuran dan lokasinya. Untuk batu kecil, dokter biasanya menyarankan minum banyak air dan pemberian obat pereda nyeri atau alpha-blocker agar batu bisa keluar sendiri. Namun, untuk batu yang lebih besar, dapat dilakukan tindakan medis seperti

“Tindakannya seperti, ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy) dengan menggunakan gelombang kejut untuk memecah batu, URS (Ureteroskopi), memasukkan alat berkamera ke saluran kemih untuk menghancurkan batu, PCNL (Percutaneous Nephrolithotomy), mengangkat batu melalui sayatan kecil di punggung dan operasi terbuka, dan hanya dilakukan pada kasus tertentu,” terangnya.

Baca juga  Sampah Kota Bogor Masih 600 Ton Per Hari, TPS 3R Harus Ditingkatkan

Untuk mencegah terkena batu saluran kemih, dr. Diki mengimbau masyarakat untuk minum air minimal 2-2,5 liter per hari, mengurangi konsumsi garam dan protein hewani, serta berkonsultasi dengan dokter jika memiliki riwayat batu. Hindari juga konsumsi suplemen vitamin C dosis tinggi dan batasi minuman manis.

“Dengan diagnosis dan penanganan yang tepat, batu saluran kemih dapat diatasi tanpa komplikasi serius. Jangan abaikan gejala dan segera cari pertolongan medis,” pungkasnya. [] Ricky

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top