Kota Bogor

Reses, Jenal Mutaqin Bagikan Asupan Protein ke Balita Stunting di Kampung Pasir

Jenal Mutaqien didampingi Sekcam Bogor Timur, Rena Da Frina dan Lurah Katulampa, Eka Deri berikan asupan protein untuk balita

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Wakil Ketua DPRD Kota Bogor, Jenal Mutaqin berkeliling Kampung Pasir RW 07, Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur untuk membagikan susu formula, biskuit dan telor kepada balita yang mengalami kekurangan berat badan atau stunting.

Kegiatan ini merupakan bagian dari reses di masa sidang kedua anggota DPRD Kota Bogor.

Dalam membagikan asupan protein tersebut, Politisi Partai Gerindra itu didampingi oleh Sekretaris Camat (Sekcam) Bogor Timur, Rena Da Frina, dan Lurah Katulampa, Eka Deri.

Dalam kesempatan itu, JM sapaan akrabnya menemukan belasan balita yang mengalami kekurangan berat badan atau stunting.

“Saya tergelitik melihat status media sosial (medsos) bu sekcam, sering menampilkan penemuan di lapangan banyak balita yang memiliki berat badan kurang atau stunting,” ucap JM kepada wartawan, Kamis (8/4/2021).

Baca juga  PDAM Tirta Pakuan Terbaik Se-Indonesia, Bima Minta Tingkatkan Kebersamaan

Setelah melihat kondisi di lapangan, JM memastikan bahwa balita stunting tersebut harus mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah dan program berkelanjutan, karena balita tersebut membutuhkan banyak protein seperti susu, daging dan telur.

“Kasus stunting ini ternyata dipandang sebelah mata, saat ini kita fokus ke pandemi Covid-19, sementara stunting dan demam berdarah dangeu (DBD) juga banyak ditemukan di wilayah. Saya sebagai wakil rakyat harus tahu dan akan menyampaikan kepada wali kota agar dibuat suatu program khusus yang berkelanjutan, setiap bulan harus ada rutinitas pemberian gizi dan protein khusus kepada anak balita stunting,” jelasnya.

Dengan demikian, lanjut JM dengan kolaborasi yang dilakukan oleh DPRD dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor harus mengarah ke program dan kebijakan yang berkelanjutan sampai target anak balita stunting ini menurun di Kota Bogor.

Baca juga  Revitalisasi Terminal Baranangsiang Mulai 2019, BPTJ Akomodir Aspek Sosial

“Mudah-mudahan mulai dari titik ini merupakan syiar untuk semua kebijakan untuk menurunkan anga stunting di Kota Bogor. Balita di Kota Bogor bisa sehat dan tumbuh dengan baik,” ujarnya.

Sementara, Lurah Katulampa, Eka Deri menuturkan, kasus stunting ini disebabkan karena pola asuh dari orang tua dan kondisi di keluarganya. Untuk itu, pihak kelurahan bersama kecamatan dan puskesmas fokus terhadap penanganan stunting di wilayah.

“Memang di RW 07 ini ada 13 balita dengan kategori stunting dan ini akan kami pantau terus untuk mengetahui ada peningkatan atau tidak. Kegiatan ini juga bukan kali pertama kita lakukan, jadi ini rutin dilakukan oleh kita,” tutur Eka. [] Ricky

Baca juga  Ujicoba PTM di Kota Bogor Dimulai 31 Mei 2021
Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top