BOGOR-KITA.com, CIBINONG – Tanggal 31 Desember 2019 mendatang, genap setahun Ade Yasin memimpin Kabupaten Bogor. Selama setahun itu, cukup banyak aktivitas yang dilakukan.
Sejumlah inovasi yang diluncurkan. Yang terbaru adalah gagasan menyelenggarakan Borderline Economic Summit (BES) di Hotel Royal Tulip, Bogor yang menghadirkan 12 kepala daerah dan dihadiri Kepala Bapenas Suharso Monoarfa, Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum, Wakil Ketua DPRD Jabar Achmad Ruyat, sejumlah anggota DPR RI dan lain sebagainya.
Delapan fokus isu BES diarahkan untuk mempercepat pembangunan di 12 daerah yang secara administratif berbatasan dengan Kabupaten Bogor.
Sebelumnya terdapat sejumlah produk inovatif. Antara lain Bogor Antik atau Kabupaten Bogor Anti Plastik, Bogor Ngaos, Kemis Basa Sunda. Rebo Keliling (Boling) yang semula mati suri dihidupkan kembali dilengkapi dengan pelayanan publik mobile ke lokasi Boling.
Inovasi Ade Yasin untuk mempercepat Kabupaten Bogor secara kuat muncul dalam branding Kabupaten Bogor sebagai The City of The Sport dan Tourism.
Tahun 2021 mendatang, Kabupaten Bogor akan menjadi tuan rumah sebuah perhelatan berskala internasional, yakni tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia U-20. Sejumlah daerah berebut bisa menjadi tuan rumah.
Namun, setelah bertemu Menpora, Ade Yasin memastikan Stadion Pakansari akan menjadi salah satu venue Piala Dunia U-20.
Selama setahun memimpin Kabupaten Bogor, Ade Yasin Sudah memperoleh sejumlah penghargaan. Salah satunya Regional Leader Entrepreneur Award 2019. Terhadap 416 desa di Kabupaten Bogor Ade Yasin akan gulirkan sekolah desa dengan durasi 6 bulan.
Saat ditanya seperti apa kepemimpinan Ade Yasin? Rektor IPB University Prof Dr Arif Satria menjawab singkat. “Beliau adalah pemimpin yang open mind, terbuka terhadap gagasan-gagasan baru,” kata Arif Satria kepada BOGOR-KITA.com, Jumat (20/12/2019) siang. [] Hari
