BOGOR-KITA.com, BOGOR – Salah satu yang menjadi perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terkait pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) adalah penumpang kereta api, yang biasa disebut commuter line. Jumlahnya cukup banyak dan bertambah setiap tahun.
Volume penumpang di Stasiun Bogor sepanjang tahun 2017 tercatat 16.828.637 penumpang. Sepanjang tahun 2018 tercatat mencapai 17.228.415 penumpang atau meningkat 2,37 persen dibanding tahun 2017. Hingga bulan Oktober 2019, volume penumpang di Stasiun Bogor tercatat sebanyak 14.298.118 penumpang.
Bupati Bogor Ade Yasin dalam wawancara dengan TV-One Minggu (12/4/2020) malam juga menyinggung soal penumpang kereta api dari Bogor ke Jakarta. Ade Yasin menilai, dalam rangka pelaksanaan PSBB di Bodebek, operasi kereta api perlu jadi perhatian khusus, karena akan sulit mengontrol physical distancing atau jaga jarak. Dari Stasiun Bogor mungkin bisa diawasi. Tetapi, di setiap pemberhentian ada penambahan penumpang, sehingga penumpang terus bertambah. Ade Yasin mempertanyakan bagaimana pengawasan physical distanding-nya.
Bagaimana solusinya?
“Kami akan rapat bersama PT KCI terkait rencana pembatasan jumlah trip commuter line dari 400 trip per hari mungkin akan dikurangi sebanyak 50 persen dan dari jumlah itu akan dikurangi jumlah kapasitas penumpangnya sebanyak 50 persen,” kata Dedie.
Dedie mengatakan, dengan demikian langkah untuk memaksimalkan upaya menekan laju mobilitas warga dari Bogor ke Jakarta demikian juga sebaliknya akan tercapai. [] Hari