Kota Bogor

Pengurus PHRI Kota Bogor 2022-2027 Resmi Dikukuhkan

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Pengurus BPC Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bogor periode 2022-2027 resmi dilantik dan dikukuhkan pada Rabu (24/8/2022) di Hujan Rempah Resto, Jalan Ciheuleut, Kelurahan, Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur.

Pengukuhan dilakukan Ketua PHRI Jawa Barat, Herman Muchtar, kepada Ketua PHRI Kota Bogor, Yuno Abeta Lahay, Sekretaris Satria Pramadiva, dan Bendahara Rina Dwi Kristiani serta jajaran Wakil Ketua Bidang itu dihadiri Sekda Kota Bogor Syarifah Sofiah, Kajari Kota Bogor, Sektiani Anggraeni, Kadin Kota Bogor, dan jajaran pengurus BPC PHRI serta sejumlah pengusaha hotel dan restoran.

Dalam kesempatan itu, Ketua PHRI Jawa Barat, Herman Muchtar mengatakan, saat ini kondisinya sedang memasuki ke pemulihan ekonomi. Menurutnya, pemulihan ekonomi ini tidak gampang, Bogor ini termasuk yang mendapatkan nikmat Pandemi Covid-19, karena di Kota Bogor okupansi hotel turun meski turunnya tidak banyak.

“Saya diprotes DPC lain karena ada keputusan menteri keuangan yang tidak berimbang dengan daerah lain, Kenapa Bogor ini ramai, kalau datang ke Bogor dikasih biaya transportasi 300 ribu, kalau ke Bandung biaya transportasi 150 ribu. Yang dapat untung itu Bogor, Bekasi, Tangerang. Ke direktur BI saya minta agar ada pemerataan biaya transportasi,” kata Herman.

Baca juga  Ratusan Siswa di Kota Bogor Terima KIP dari Rumah Aspirasi Budhy Setiawan

Ia mengungkapkan, saat ini okupansi hotel yang paling bagus yaitu Bogor yang sudah mencapai 70 persen, di Kota Bandung saja baru 50 persen.

Ia menilai wajar jika PHRI Kota Bogor meminta bantuan untuk kantor sekretariat ke Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Di masa pemulihan ini lanjut Herman, PHRI harus memiliki tanggung jawab untuk memikirkan para anggota.

“Jangan mikirin diri sendiri, tapi pikirkan para anggota. Kita butuh kebijakan pemerintah yang mendukung pengusaha misalnya di perizinan dan kemudahan-kemudahan lainnya,” ujarnya.

Sementara, Sekda Kota Bogor Syarifah Sofiah Dwikorawati mengucapkan selamat kepada Yuno Abeta Lahay dan mengapresiasi jajaran pengurus PHRI Kota Bogor dibawah kepemimpinan Yuno Abeta Lahay.

Menurut Syarifah, keberadaan PHRI memberikan peran penting, terutama dalam membantu Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bogor.

“Kedepan, tantangan akan lebih berat karena saat ini baru berdiri dari kondisi terpuruk paska pandemi. Mudah-mudahan lebih baik lagi, lebih semangat, karena kan sudah terlihat harapannya, bisa meningkatkan okupansi, kemudian CHSE nya masih terus,” kata Sekda

Ia juga berpesan, agar para pengusaha hotel dan restoran tetap menjaga keramahtamahan pelayanan, sehingga masyarakat akan betah tinggal di Bogor untuk mengadakan kegiatan dan aktivitas. Dampaknya untuk pemerintah pasti pajak akan meningkat.

Baca juga  Sambut Piala Dunia U-20, PHRI Kota Bogor Siapkan Paket Wisata

“Pajaknya sudah membaik, sudah lebih bagus dari pada kondisi pandemi, contohnya untuk hotel dulu Rp95 miliar pada saat sebelum pandemi, pada saat pandemi turun Rp49 miliar, sekarang sudah diangka Rp50 miliar, kan baru setengah tahun. Mudah-mudahan dua kali lipatnya jadi melebihi target PAD di tahun ini,” jelasnya.

Ketua PHRI Kota Bogor, Yuno Abeta Lahay menuturkan, setelah selesai dikukuhkan, PHRI Kota Bogor akan segera dilengkapi kepengurusan. Ia menerangkan, bahwa untuk kepengurusan periode ini akan lebih diperbesar pada bidang-bidangnya, agar terwujud kaderisasi.

“Kita akan menggelar Rapat Kerja (Raker) setelah pengukuhan ini. Raker nanti untuk menetapkan rencana kerja paling tidak selama 5 tahun dan melahirkan program inovasi prioritas untuk memajukan organisasi,” kata Yuno

Ia memyatakan, bahwa PHRI Kota Bogor memiliki program yang strategis yaitu tetap penguatan segment market yang tidak bergantung pada Kementerian dan lembaga. Penguatan pembentukan market baru menjadi konsentrasi para pengurus.

Disamping itu, kolaborasi dan sinergitas akan terus dibangun dengan Pemkot Bogor, Yudikatif, Legoslatif dan lembaga lainnya. Terutama dengan Pemkot Bogor dalam membantu PAD di sektor pajak hotel dan restoran.

Baca juga  Kolaborasi Minaqu Home Nature dan IPC Logistic Tingkatkan Ekspor Pertanian Indonesia

“Untuk itu, kami meminta kepada Pemkot Bogor untuk bisa menguatkan kembali bisnis pariwisata dengan mengalokasikan anggaran. Memang kalau bicara antara keleluasaan penggunaan uang di sektor swasta dengan sektor goverment itu memang beda mekanismenya, sehingga kesulitan ketika kita mau cari titik temu,” katanya.

Namun demikian, Yuno menerangkan, selama ini pendapatan sektor perhotelan, pariwisata dan restoran, selalu memberikan pendapatan maksimal ke Kota Bogor.

“Seperti bu sekda tadi sampaikan ditengah tqhun ini sudah Rp60 miliar, kalau di 2019 sebelum covid tengah tahunnya itu sudah di Rp50 miliar, sekarang lebih tinggi,” ujarnya.

Dengan demikian, dirinya berharapan pendapatan hotel bisa dua kali lipat di akhir tahun dan itu tentunya lebih tinggi sebelum covid di 2019.

“Untuk restoran juga sama tengah tahun 2022 ini udah mulai keliatan. Kalaupun kita harapkan dua kali lipat itu bisa dari 2019 . Artinya lebih mencapai target yang ditetapkan pemerintah Kota Bogor di tahun 2022 ini,” pungkasnya. [] Ricky

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top