Kab. Bogor

Pemuda Rumpin Terbitkan Buku Perjuangan Prada Samlawi

BOGOR-KITA.com, RUMPIN – Seorang tokoh pemuda Rumpin bernama Mulya Diva berhasil menyusun buku berisi perjalanan perjuangan pahlawan pasca-kemerdekaan Prada Samlawi. Prada Samlawi gugur dalam pertempuran di wilayah Kampung Sentuk Desa Bangunjaya, Kecamatan Cigudeg pada tahun 1948.

Mulya Diva menuturkan, sebagai warga Kecamatan Rumpin, tentunya penasaran dengan nama Prada Samlawi.

“Terhitung sejak Juli 2016, saya mulai mencari tahu tentang Prada Samlawi, di mana nama tersebut diabadikan pada ruas jalan utama di Kecamatan Rumpin,” kata Mulya Diva, dalam keterangannya kepada BOGOR-KITA.com, Kamis (13/8/2020).

“Tentu tidak mudah untuk mendapatkan keterangan secara rinci riwayat perjalanan sang pejuang asal Rumpin,” beber Ozos sapaan akrabnya.

Dari mulai keterangan adik kandung Prada Samlawi, Samiyah, semasa hidup, sampai penulusuran itu pun terus dilanjut. Mulai dari Tugu Perjuangan Kecamatan Rumpin, kerabat atau ikut keterlibatan pertempuran, Museum Perjuangan Bogor, Makam Pahlawan Dreded, Makam Pahlawan Pondok Rajeg, keluarga besar Mayor Sholeh Iskandar, serta keluarga besar para pejuang di Kecamatan Rumpin.

Baca juga  Setelah Rumpin, Kini Warga Tanggulun Tolak Wilayahnya Dijadikan Lintasan Truk Tanah

“Selanjutnya didapat dengan keterangan, dari pihak keluarga para veteran perjuangan pasca kemerdekaan di Kecamatan Rumpin,” ucapnya.

Ozos mengatakan, atas dukungan dari masyarakat Rumpin, khususnya para keluarga veteran. Sehingga menemukan titik terang selama empat tahun, menelusuri riwayat perjalanan Prada Samlawi, sehingga buku berjudul “Prajurit Asal Rumpin Yang Patriotik, Wafatnya Samlawi Kala Usir Belanda”.

“Buku atau cerita pendek ini, dibuat untuk mengenang kembali jasa-jasa para pejuang yang telah gigih memperjuangkan kemerdekaan, khususnya di Kecamatan Rumpin,” terang Ozos.

Ozos berharap, dengan adanya cerita pendek ini, bertujuan untuk tidak hilang sejarah pada masa pertempuran fisik kemerdekaan 1945-1949, yang terjadi di wilayah Bogor. Khususnya di Kecamatan Rumpin.

Baca juga  OPINI: Tidak Ada yang Kebetulan di Taman Bacaan

“Semoga dengan dibuatnya buku ini bisa diterima masyarakat Rumpin, khususnya para pemuda dan pemudi,” tutupnya. [] Hari

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top