Kota Bogor

Pemkot Bogor Diminta Hitung Kerugian Usaha Dampak Proyek Jembatan Otista

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Revitalisasi jembatan Otto Iskandardinata (Otista) tidak hanya berdampak terhadap perubahan arus lalu lintas. Tetapi, juga berdampak terhadap para pelaku usaha UMKM yang berlokasi di sekitar jembatan Otista.

Menanggapi hal itu, Komisi IV DPRD Kota Bogor menggelar rapat kerja dengan Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian (Diskopukmdagin). Hal itu dilakukan Komisi IV untuk mengetahui kerugian yang dialami oleh pelaku UMKM di sekitar jembatan Otista.

“Kami ingin mengetahui, apakah OPD terkait sudah melakukan pendataan bagi pelaku usaha UMKM dan Berapa jumlah pelaku usaha yang terdampak dan potensi kerugian mereka dari pembangunan jembatan otista,” ucap Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor Akhmad Saeful Bahkri, Sabtu (20/5/2023).

Baca juga  Penuhi Standar Uji Beban, Jembatan Otista Bakal Dibuka Senin Pagi

Komisi IV DPRD Kota Bogor berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tidak hanya fokus pada kajian teknis semata. Namun, PemKot Bogor juga harus mengkaji dampak ekonomis para pelaku usaha bukan hanya di jalan otista saja

Kajian ekonomis itu, lanjut Politisi PPP ini nantinya diharapkan menjadi acuan dalam mengambil langkah dan rencana strategis dari mulai pemetaan, relokasi dan evaluasi dari dampak pembangunan jembatan Otista.

“Kami ingin memastikan, upaya dan langkah apa saja yg dilakukan pemerintah kota Bogor. Karena, ada dampak kerugian yang diterima oleh para pelaku usaha. Apakah, dengan cara merelokasi atau memberikan bantuan untuk pelaku UMKM. Jangan sampai, pelaku usaha khususnya UMKM sampai gulung tikar,” tegasnya.

Baca juga  Pelebaran Jembatan Otista Ditargetkan Selesai Akhir 2016

Pria yang akrab disapa Gus M ini mengatakan pembangunan jembatan otista yang direncanakan memakan waktu 7,5 bulan ini tentunya tidak hanya berpengaruh bagi pelaku usaha UMKM saja. Penurunan okupansi hotel di Kota Bogor harus menjadi perhatian.

“Dari penyampaian yang disampaikan OPD terkait, dampak ekonomi diminggu pertama pembangunan pelaku usaha memgalami penurunan omset hampir 60 persen. Namun, seiring adanya rekayasa lalin dan solusi lainnya angka ini terus menurun,” jelasnya.

Komisi IV DPRD Kota Bogor pun meminta Pemkot Bogor untuk mengambil langkah cepat dan strategis serta solutif dalam persoalan ini. Ia meminta Pemkot Bogor untuk mengkaji dan mengkalkulasi apa yang tadi disampaikan oleh dinas terkait. Bahwa, ada potensi dampak kerugian bagi pelaku usaha di Kota Bogor.

Baca juga  Pawai Obor Akhiri Rangkaian HJB 535

“Kami khawatir, jika hal ini dibiarkan dapat berpengaruh kepada APBD Kota Bogor yang selama ini ditunjang dari pajak hotel, restoran dan hiburan di Kota Bogor. Harapan kami, jangan sampai berpengaruh dan terdampak juga terhadap APBD Kota Bogor. Ingat, bukan hanya jalan otista yang terdampak, jalan Pajajaran, Sudirman dan ruas jalannya lainya juga harus dikaji dampak ekonomisnya,” katanya.

Maka dari itu, dirinya meminta Pemkot Bogor untuk menyiapkan skenario untuk menjaga stabilitas perekonomian dan pemulihan ekonomi pasca pendemi. [] Ricky

2 Comments

2 Comments

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top