Kota Bogor

Maksimalkan Potensi Surken, Pemkot Bogor Gandeng Grab

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bekerjasama dengan Grab Indonesia mencoba memaksimalkan potensi di Jalan Suryakencana.

“Ya, jadi kami ingin memaksimalkan potensi yang ada di Surken, ini lanjutan dari revitalisasi. Jadi setelah kami data ada hampir 50 bangunan yang kosong di Surken. Nah, kami akan isi bangunan kosong ini untuk tempat-tempat usaha, bisa kuliner atau usaha lain,” ungkap Wali Kota Bogor, Bima Arya usai acara temu bisnis dengan Grab Indonesia, pengusaha, UMKM Kota Bogor dan pedagang Surken di Hotel Salak Heritage, Jum’at (17/6/2022).

Bima mengungkapkan kenapa bangunan kosong akan dijadikan tempat usaha, agar kawasan Surken tetap hidup. Pekerjaan rumah (PR) Pemkot Bogor adalah membuat regulasinya.

Baca juga  Pemkot Bogor Ditawari Pemasangan Gratis Tiang PJU dan CCTV di 150 Titik Strategis

“Pajaknya bagaimana, kemudahannya bagaimana, kebersihannya kemudian juga kami pastikan parkirnya tidak bermasalah. PR yang paling utama di Kota Bogor adalah parkir,” ungkapnya.

Terkait ada usulan dari pedagang dan pengusaha kawasan Surken baiknya dibuka hingga malam hari, Bima mengaku akan melihat dan menyesuaikan dengan Perda yang berlaku di Kota Bogor.

“Ya, seperti biasa kan di Kota Bogor ada yang buka hingga pukul 22.00 WIB dan juga 00.00 WIB. Ya kami ingin agar maksimal disitu, kan banyak toko-toko di Bogor yang sampai pukul 22.00 WIB bahkan restoran sampai pukul 00.00 WIB juga banyak. Nah kami atur operasional di Surken sampai jam berapa,” katanya.

Baca juga  Gang Roda 3 dan 4 Bakal Ditata, Solusi Tangani PKL di Surken

Dari segi pengamanan, kata Bima, pihaknya akan melibatkan warga. Untuk itu, Pemkot Bogor membangun sistem Punggawa Surken yang berasal dari masyarakat.

“Jadi tim dibagi berapa blok, nanti dari warga untuk warga. Warga yang mengelola disitu, termasuk keamanannya karena Satpol PP kami kan jumlahnya terbatas,” ujarnya.

Peranan Grab di rencana ini seperti mak comblang atau makes makernya yaitu mencari tenant. Kemudian tenant mana yang prosfektif paling banyak customernya yang cocok dengan Surken.

“Kira-kira seperti itu. Nah ini kebanyakan dari tenant lokal. Untuk rencana membuat scooter seperti di Malioboro, akan disesuaikan dengan karakter Surken, karena bisa cocok bisa tidak,” pungkasnya. [] Ricky

Baca juga  Dukung Pencapaian Target Pembangunan, 12 Tenaga Ahli Asing Didatangkan Ke Bogor
Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top