Kota Bogor

Mahasiswa UNNES Tertarik Garap Penelitian Skripsi Soal Penerapan SSA

BOGOR-KITA.com – Wali Kota Bogor Bima Arya menerima mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) asal Kota Bogor, yakni Chino Wanaputra Pamungkas di ruang Paseban Punta, Balaikota Bogor, Jumat (21/6/2019).

Kedatangan warga Cilendek, Bogor Barat itu, untuk menggali data penelitian skripsinya yang mengangkat seputar kebijakan Sistem Satu Arah (SSA) yang diterapkan Pemerintah Kota Bogor dalam mengurangi persoalan kemacetan.

“Kebetulan saya sedang penelitian skripsi terkait implementasi Perwali Nomor 13 tahun 2016 tentang SSA di kawasan seputar Kebun Raya, salah satu narasumbernya adalah Pak Wali Kota Bogor,” ungkap Chino.

Ia menambahkan, alasan dirinya untuk mengangkat judul ini karena tertarik dengan kebijakan ini lantaran menjadi salah satu upaya yang positif dalam mengurangi kemacetan di Kota Bogor. “Saya tertarik karena menurut saya ini salah satu hal positif dari SSA untuk mengurangi kemacetan. Walaupun masih ada ada penyempitan jalur di Jembatan Otista karena dari enam jalur menjadi dua jalur. Kemudian di jam tertentu saat jam berangkat kerja atau sekolah dan pulangnya,” jelasnya.

Baca juga  Bertambah 26, Positif Covid-19 di Kota Bogor jadi 1.140

Sementara itu, Bima Arya mengungkapkan, sebelum dilakukan penerapan kebijakan SSA, terlebih dahulu dilakukan kajian yang matang. Lalu, Bima Arya menginstruksikan Dinas Perhubungan untuk menyusunnya dalam Bogor Transportation Project (B-Top). B-Top rancangan pembangunan dan penataan transportasi 30 tahun kedepan, mulai dari jangka pendek, jangka menengah hingga jangka panjang.

“Untuk program jangka pendek, Pemerintah Kota Bogor menerapkan SSA di seputaran Kebun Raya dan Istana Bogor. Diidentifikasi ada 13 titik kemacetan di Kota Bogor dan salah satu rekomendasi yang dikedepankan adalah penerapan satu arah guna mengurangi kendaraan yang berbelok ke arah kanan, yang mengakibatkan penumpukkan kendaraan,” ungkap Bima.

Sebelum diterapkan, kata Bima, Pemerintah Kota Bogor terlebih dahulu melaksanakan sosialisasi selama satu tahun. “Saya memprioritaskan sosialisasi ke sekolah sekolah yang di berada di sekitar Kebun Raya Bogor dan Istana Bogor, agar mereka paham, demikian juga kepada mall yang ada. Dampak   penerapan SSA membutuhkan proses, jadi bukan seperti membalikkan telapak tangan, ketika semua sudah terbiasa akan menjadi lebih baik lagi, sterilisasi jalan berjalan dengan baik,” pungkas Bima. [] Admin / Humas dan Protokol Setdakot Bogor

Baca juga  Sejumlah Upaya Telah, Sedang, dan Akan Dilakukan Pemkot Bogor Untuk Atasi Kemacetan
Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top