BOGOR-KITA.com – Sudah dua kali Kecamatan Jonggol di Kabupaten Bogor jadi buah bibir skala nasional. Pertama saat Pemerintan Orde Baru mewacanakan akan memindahkan ibukota negara ke Jonggol. Jonggol ketika itu langsung terkenal dan sejumlah kalangan belanja tanah di sana.
Buah bibir yang kedua terjadi menyusul berita yang mengatakan pemerintah pusat akan menawarkan Jonggol menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Indonesia-China kepada pemerintah Tiongkok dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) kedua The Belt and Road Initiative atau Jalur Sutra pada April 2019.
Buah bibir yang kedua ini bukan hoax. Jonggol ditawarkan oleh pemerintah pusat sebagai satu dari 28 proyek senilai USD 91,1 miliar atau setara Rp1.295,8 triliun kepada Pemerintah Tiongkok.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengakui hal itu. Dikatakan, ada empat wilayah strategis yang akan diprioritaskan dalam program The Belt and Road Initiative, yakni Kalimantan Utara, Sumatera Utara, Sulawesi Utara, dan Bali.
Keempat wilayah itu dipilih berdasarkan pertimbangan geografis yang dinilai memiliki keunggulan dan keunikan masing-masing yang diyakini dapat menjadi daya tarik para investor Tiongkok. “Pemilihan wilayah ini sejalan dengan misi pemerintah membangun dari pinggiran,” kata Lembong.
Dari ke-28 proyek yang ditawarkan ke Tiongkok tidak semuanya berada di empat wilayah tersebut. Pemerintah juga menyiapkan delapan proyek yang berada di wilayah lain.
Antara lain, kawasan ekonomi khusus Indonesia-China di Jonggol, Jawa Barat, Coal Fired Power Plant (CFPP) berkapasitas 2×350 Mw di Celukan Bawang, Bali, Pembangkit listrik skala menengah di berbagai lokasi di Pulau Jawa,.Mine mouth Coal Fired Power Plant (CFPP) Kalselteng 3 berkapasitas 2×100 Mw dan Kalselteng 4 berkapasitas 2×100 Mw, Kalimantan Tengah, dan kolaborasi internasional Meikarta Indonesia-China.
Meski masuk proyek strategis, BKPM belum menjelaskan detil mengenai puluhan proyek tersebut. Begitu juga dengan rencana KEK Indonesia-China di Jonggol. Jonggol adalah sebua wilayah di Kabupaten Bogor dengan luas mencapai 97, 2 kilometer per segi. Tahun 2012 jumlah penduduknya mencapai 119.432 dengan tingkat kepadatan 1.300 jiwa per kilometer. [] Admin