Kab. Bogor

IPB Punya Program Studi Lahirkan Technosociopreneur Hasil Hutan

Program Studi Teknologi Hasil Hutan (THH) lahirkan technosociopreneur di bidang hasil hutan

BOGOR-KITA.com, DRAMAGA – Hutan, bagi sebagian orang terutama orang kota besar, mungkn menakutkan. Tetapi bagi sebagian orang terutama di perdesaan, hutan adalah sumber mata pencaharian. Bagi kalangan dunia usaha, hutan adalah komoditi industri yang menjanjikan.

Bagaimana mengolah hasil hutan secara kreatif sehingga menjadi komiditi yang menarik?

Departemen Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University IPB University, punya program studi tentang hal itu, yang outputnya menghasilkan SDM andal dalam mengolah hasil hutan sehingga meningkatkan nilai tambah sumber daya hutan.

Dalam rilis dari IPB University kepada BOOR-KITA.com, Rabu (24/2/2021), Ketua Departemen Hasil Hutan, Dr Deded Sarip Nawawi menyebutkan, Program Studi Teknologi Hasil Hutan (THH) tidak hanya unggul sebagai prodi pertama dan tertua di bidang teknologi hasil hutan di Indonesia, tetapi juga telah terakredatasi A BAN-PT sejak tahun 2006 dan memperoleh Akreditasi Internasional dari The Society of Wood Science and Technology (SWST) Amerika di tahun 2015.

Departemen Hasil Hutan tertua di Indonesia ini memiliki fokus pada pengembangan bidang keilmuan dan teknologi hasil hutan yang mencakup teknologi peningkatan mutu hasil hutan, biokomposit, kimia hasil hutan, rekayasa dan desain bangunan kayu, serta manajemen industri hasil hutan.

Baca juga  IPB University Teken MoU dengan Universitas dari Fujian China dan ASEAN, Kembangkan Agromaritim 4.0

“Lulusannya juga diharapkan dapat menjadi technosociopreneur di bidang hasil hutan. Nantinya akan muncul wirausahawan yang memanfaatkan inovasi-inovasi baru produk hasil hutan,” ujarnya.

Menurutnya, target dan pengembangan prodi THH ke depan adalah peningkatan daya saing global lulusan dan rekognisi program studi melalui penguatan kerjasama dalam negeri dan penegakan kerjasama internasional.

Dr Deded menyebutkan bahwa THH memiliki kepercayaan diri dan kapasitas yang unggul baik secara sumber daya dosen dan fasilitasnya untuk mendukung target tersebut. Tenaga dosen yang dimiliki berjumlah 23 dan sebagian besar telah bergelar doktor dan profesor.

Keilmuan dosennya pun amat kompeten, terlebih lagi dosen-dosennya telah banyak berperan di tingkat nasional dan internasional. Setiap tahun sekitar 45-50 publikasi bereputasi internasional dihasilkan oleh dosen THH.

Departemen Hasil Hutan membawahi 5 divisi yakni Divisi Teknologi Peningkatan Mutu Kayu, Divisi Biokomposit, Divisi Kimia Hasil Hutan, Divisi Rekayasa dan Disain Bangunan Kayu, serta Divisi Manajemen Industri Hasil Hutan.

Baca juga  Di Inggris, Rektor IPB University Promosikan Inovasi Sosial dan Hilirisasi Riset

“Kegiatan tri darma difasilitasi oleh divisi-divisi tersebut, terutama dalam inovasi produk untuk mencapai efisiensi pemanfaatan hasil hutan dengan konsep keberlanjutan. Hal tersebut penting mengingat mutu kayu yang kian hari kian menurun sehingga diperlukan inovasi yang dapat meningkatkan kualitas produk-produk hasil hutan. Selain itu inovasi dalam pemanfaatan sumberdaya hutan  juga mendorong multi industri berbasis biomaterial hutan seperti biokomposit, pulp-kertas, furniture, energi terbarukan, farmasi, kosmetik, kimia bahan alam, produk nano teknologi, dan produk rekayasa biomaterial hutan lainnya,” imbuhnya.

Menurutnya, divisi-divisi ini dirancang secara komprehensif sehingga dapat menjawab pengembangan keilmuan dan industri, sehingga dalam pengembangan THH ke depan untuk memenuhi tantangan tersebut ada  tiga kunci yakni inovasi, diversifikasi, efisiensi dan sustainabiliti.

Demi mendukung kapasitas lulusan yang kompeten serta meningkatkan daya saing lulusannya, program studi THH juga memiliki beberapa program pengembangan mahasiswa.

Contohnya adalah kerja sama internasional dengan Tanabe Foundation of Japan hingga program pertukaran pelajar serta joint-seminar dengan Universiti Putra Malaysia, Kasetsart University Thailand, KNU Korea Selatan.

Baca juga  KBRI London Bangga Ahli Kebakaran Hutan IPB Raih Anugerah John Maddox Prize 2019

Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka juga turut didorong dengan peningkatan kerjasama nasional dan internasional dengan perguruan tinggi dan industri untuk memfasilitasi  pembelajaran mandiri dan  menumbuh kembangkan minat dan bakat  kewirausahaan mahasiswa di bidang industri hasil hutan.
“Ke depan kerja sama multi institusi di dalam dan luar negeri menjadi penting, contohnya mahasiswa akan didorong untuk magang,” sebutnya.

Dalam mendorong pelaksanaan pendidikan dan penelitian yang baik, Departemen Hasil Hutan juga memfasilitasi mahasiswanya dengan laboratorium sesuai keilmuan di divisi, workshop wood working, termite laboratory.

Tahun ini akan dirintis laboratorium terpadu industri hasil hutan. Perancangan laboratorium terpadu tersebut untuk mendukung program IPB University mencapai Techno-socio-entrepreneurial University.

Terkait dengan pemanfaatan hasil hutan, tantangan mahasiswa dan lulusan THH yakni mampu meningkatkan nilai tambah produk hasil hutan dan mampu menciptakan produk sesuai perkembangan jaman. Selain itu mereka juga harus dapat memenuhi permintaan masyarakat dan meningkatkan efisiensi penggunaan dan pemanfaatan hasil hutan.

Peran Departemen Hasil Hutan menjadi amat strategis dalam menciptakan peluang-peluang yang dikembangkan melalui inovasi produk. [] Admin

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top