Kota Bogor

Idul Adha di Tengah Pandemi, Bima: Substansinya Menekan Ego

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Kurban itu substansinya adalah menekan ego dan mengutamakan kemaslahatan atau kepentingan yang lebih besar. Itu yang dicontohkan oleh Nabi Ibrahim.

Demikian dikemukakan Wali Kota Bogor Bima Arya usai melaksanakan sholat Idul Adha 1441 Hijriyah di Masjid Raya Bogor, Jalan Pajajaran, Bogor Timur, Jumat (31/7/2020). 

Bertindak sebagai khotib dan imam KH Ade Sarmili dengan tema khotbah ‘Qurban Inspirasi Bagi Sesama’. Turut hadir Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim.

Ditemui usai sholat Ied, Bima Arya mengatakan bahwa Idul Adha tahun ini dirayakan di tengah pandemi Covid-19.

“Sekarang ini bencana disebabkan karena banyak orang egois. Jadi demi kesenangan sendiri membahayakan orang lain. Kita harus menekan ego kita. Ada yang bilang pakai masker tidak enak, jaga jarak tidak enak, menahan untuk nongkrong-nongkrong juga tidak enak. Tapi sekarang semua harus ditekan. Di Kota Bogor ada enam keluarga terpapar Covid, ini jadi kluster penyebaran Covid. Bahkan ada satu keluarga yang jumlahnya 14 orang,” jelasnya.

Baca juga  Wakil Gubernur Jabar : Kampung Warna-Warni Katulampa Daya Tarik Pariwisata

Adanya kluster tersebut, lanjut Bima, karena ketidakdisiplinan anggota keluarga. “Egois menganggap dirinya tidak membahayakan. Habis dari luar kota, tidak isolasi, langsung kontak dengan keluarga, pegang orang yang punya komorbid itu bahaya sekali. Bisa meninggal. Jangan egois. Substansi Qurban hari ini adalah itu, menekan ego kita,” tandas Bima.

Substansi lain dari Idul Adha tahun ini, kata Bima adalah momentum untuk menguatkan kebersamaan. “Ini perang. Kita harus sama-sama. Merapatkan barisan, tidak boleh terpecah-pecah. Yang kita lawan hari ini adalah pemahaman yang keliru tentang Covid-19. Terutama teori konspirasi. Konspirasi itu berbahaya kalau diyakini secara akidah. Pertama, itu suudzon. Berpikir jelek kepada orang lain, berpikir jelek kepada pemerintah. Ajaran agama mengajarkan kepada kita untuk husnudzon. Agama juga mengajarkan kita untuk muhasabah, evaluasi diri. Bukan menyalahkan orang lain. Teori konspirasi itu menyalahkan orang lain,” bebernya.

Baca juga  Disambut Bupati Nurhayanti, Jokowi Salat Idul Adha di Kabupaten Bogor

Bima menambahkan, orang yang percaya teori konspirasi berarti tidak mengimani ajaran agama. “Bahaya. Saya lihat di sosial media teori konspirasi ini masih banyak pengikutnya. Ini ujian keimanan, bukan hanya ujian kesehatan. Meyakini teori konspirasi itu berarti keimanan kita kurang kuat. Jadi covid ini kenyataan, bukan khayalan. Teori konspirasi itu khayalan,” imbuhnya.

“Ini tugas bersama membangun narasi besar tentang ujian keimanan itu. Terakhir saya minta warga Bogor tetap waspada ini situasinya masih belum aman. Ada kluster keluarga, ada klister perkantoran, ada kluster luar kota atau imported case. Saya berterimakasih jamaah sholat Ied tadi menjaga protokol kesehatan,” tambah dia.

Usai ibadah Idul Adha, Bima Arya kemudian menuju Kampung Cikeas, RT 01 / RW 03, Kelurahan Katulampa, Bogor Timur, Kota Bogor. Di sana Bima Arya menyerahkan hewan Qurban kepada panitia Qurban. Bima juga mengimbau kepada panitia untuk membagikan daging Qurban secara door to door supaya menghindari kerumunan atau antrean. [] Ricky

Baca juga  Panitia Kurban di Villa Ciomas Indah Dicek Kesehatan Sebelum Bertugas
Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top