Laporan Utama

Hamil, Menyusui, Komorbid, Tidak Bisa Diberi Vaksin Covid-19

Kedatangan 1,8 Juta Vaksin Sinovac di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (31/12/2020). (Foto: Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden)

BOGOR-KITA.com, BOGOR –  Sebentar lagi Indonesia menggelar vaksinasi di seluruh Fasilitas Pelayanan Kesehatan seperti puskesmas, puskesmas pembantu, klinik, rumah sakit, dan/atau unit pelayanan kesehatan di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).

Namun demikian tidak semua orang bisa diberikan vaksin. Walaupun dia tenaga kesehatan atau petugas, tetap tidak bisa diberikan vaksin apabila tidak memenuhi kriteria.

Kriteria ini dituangkan dalam Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Nomor Hk.02.02/4/ 1 /2021 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang diteken Direktur Jenderal Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit tanggal 2 Januari 2021.

Apa kriterianya yang tidak bisa diberikan vaksin?

Adalah, orang yang memiliki riwayat konfirmasi COVID-19, wanita hamil, menyusui, usia di bawah 18 tahun dan beberapa kondisi komorbid.

Dalam pelaksanaan vaksinasi nanti, akan ada 4 meja yang harus dilalui sebelum disuntik vaksin. Salah satunya adalah  meja di mana calon penerima yang sudah terdaftar akan menjalani apa yang disebut anamnesis, yakni pemeriksaan medis pertama yang dilakukan secara langsung atau melalui orang yang lebih akrab dengan kondisi kesehatan pasien melalui wawancara antara dokter/ahli kesehatan lainnya.

Baca juga  Korban Longsor Leuwiliang Sebut Penanganan Lebih Cepat Saat Ade Yasin Menjabat

Dalam proses anamnesis itu, calon penerima vaksin akan diperiksa kesehatannya Ada 16 pertanyaan, yang dijawab “Ya” atau “Tidak”. Apabila terhadap pertanyaan 1 sampai 13 ada yang dijawab “Ya” maka seseorang itu tidak atau ditunda diberikan vaksin.

Selengkapnya daftar pertanyaan sebagai berikut:

1.Apakah Anda pernah terkonfirmasi menderita COVID-19?
2.Apakah Anda sedang hamil atau menyusui?
3.Apakah Anda mengalami gejala ISPA seperti batuk/pilek/sesak napas dalam 7 hari terakhir?
4.Apakah ada anggota keluarga serumah yang kontak erat/suspek/konfirmasi/sedang dalam perawatan karena penyakit COVID-19?
5.Apakah Anda memiliki riwayat alergi berat atau mengalami gejala sesak napas, bengkak dan kemerahan setelah divaksinasi COVID-19
sebelumnya?  (pertanyaan untuk vaksinasi ke-2)
6.Apakah Anda sedang mendapatkan terapi aktif jangka panjang terhadap penyakit
kelainan darah?
7.Apakah Anda menderita penyakit jantung (gagal jantung/penyakit jantung coroner)?
8.Apakah Anda menderita penyakit Autoimun Sistemik (SLE/Lupus, Sjogren, vaskulitis, dan autoimun lainnya)?
9.Apakah Anda menderita penyakit ginjal? (penyakit ginjal kronis/sedang menjalani hemodialysis/dialysis peritoneal/transplantasi ginjal/sindroma nefrotik dengan kortikosteroid)
10.Apakah Anda menderita penyakit Reumatik Autoimun/Rhematoid Arthritis?
11.Apakah Anda menderita penyakit saluran pencernaan kronis?
12.Apakah Anda menderita penyakit Hipertiroid/hipotiroid karena autoimun?
13.Apakah Anda menderita penyakit kanker, kelainan darah, imunokompromais/defisiensi imun, dan penerima produk darah/transfusi?
14.Apakah Anda menderita penyakit Diabetes Melitus?
15.Apakah Anda menderita HIV?
16.Apakah Anda memiliki penyakit paru (asma, PPOK, TBC)?

Baca juga  Chelsea Tiga Besar, Usai Sukses Balas Dendam atas Leicester City

Keterangan:
*Khusus untuk Vaksin Sinovac berdasarkan rekomendasi PAPDI (apabila terdapat perkembangan terbaru terkait pemberian pada komorbid untuk Vaksin Sinovac dan/atau untuk jenis vaksin lainnya akan ditentukan kemudian)
-Apabila berdasarkan pengukuran suhu tubuh calon penerima vaksin sedang demam (≥ 37,5 0C), vaksinasi ditunda sampai pasien sembuh dan terbukti bukan menderita COVID-19 dan dilakukan skrining ulang pada saat kunjungan berikutnya
-Apabila berdasarkan pengukuran tekanan darah didapatkan hasil maka vaksinasi tidak diberikan.
-Jika terdapat jawaban Ya pada salah satu pertanyaan nomor 1 – 13, maka vaksinasi tidak diberikan
-Untuk pertanyaan nomor 14, Penderita DM tipe 2 terkontrol dan HbA1C di bawah 58 mmol/mol atau 7,5% dapat diberikan vaksinasi
-Untuk pertanyaan nomor 15, bila menderita HIV, tanyakan angka CD4 nya. Bila CD4 <200 atau tidak diketahui maka vaksinasi tidak
diberikan.
-Jika terdapat jawaban Ya pada salah satu pertanyaan nomor 16, vaksinasi ditunda sampai kondisi pasien terkontrol baik
-Untuk Pasien TBC dalam pengobatan dapat diberikan vaksinasi, minimal setelah dua minggu mendapat Obat Anti Tuberkulosis
-Untuk penyakit lain yang tidak disebutkan dalam format skrining ini dapat berkonsultasi kepada dokter ahli yang merawat

Baca juga  LPPM IPB University Terima Kunjungan Direktur Pendidikan Unair

[] Admin/Hari

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top