Kota Bogor

DPS Desak Pemkot Bogor Buka Kembali RS Lapangan

Devie Prihartini Sultani

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Penambahan kasus positif Covid-19 di Kota Bogor semakin meningkat bahkan Rumah Sakit (RS) sudah tidak mampu menampung lagi pasien terkonfirmasi Covid-19.

Melihat hal itu, Anggota DPRD Kota Bogor Devie Prihartini Sultani mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor agar membuka kembali RS Lapangan dan membuka tempat isolasi lainnya.

“Melihat situasi kondisi saat ini penambahan pasien Covid-19 yang luar biasa dimana RS di Kota Bogor sudah tidak lagi mampu menangani pasien yang datang karena keterbatasan ruangan , bed juga tenaga kesehatan, maka sudah seharusnya RS Lapangan kembali dibuka,” ucap wanita yang akrab disapa DPS itu, Sabtu (26/6/2021).

Rumah Sakit Lapangan Covid-19 Kota Bogor yang terletak di komplek GOR Pajajaran, Tanah Sareal, dinonaktifkan per Senin (19/4/2021) setelah beroperasi selama 90 hari. Sumber pendanaan RS Lapangan Kota Bogor berasal dari BNPB.

Baca juga  Tingkatkan Pelayanan, Perumda Tirta Pakuan Fokus Lakukan Perbaikan Distribusi

DPS yang merupakan Anggota Komisi IV DPRD Kota Bogor mengaku satu minggu terakhir dirinya setiap hari menerima aduan dari pasien Covid-19 yang membutuhkan tempat tidur di RS dan membutuhkan bantuan alat-alat bantu pernafasan.

“Keluarga pasien sudah panik, namun ketersediaan ruangan dan tempat tidur atau bed tidak ada. Saya sudah kontak hampir di seluruh RS di Kota Bogor juga dibantu kawan-kawan Dinkes dan jawabannya sama yaitu kamar sudah penuh atau waiting list,” katanya.

Melihat situasi itu, politisi Partai Nasdem ini menganggap situasi Covid-19 di Kota Bogor sudah sangat darurat. Untuk itu dirinya juga meminta Pemkot Bogor  harus tegas mengeluarkan aturan-aturan untuk meredam cepatnya penularan Covid 19.

“Masih banyak saya lihat di jalan, di warung dan di pangkalan gojek warga yang tidak menggunakan masker. Mau berapa lama kita mengalami kondisi seperti ini kalau Pemkot Bogor tidak lebih serius mengambil tindakan. kalau perlu terapkan sanksi terhadap warga yang tidak patuh akan protokol kesehatan (prokes),” ujarnya.

Baca juga  DPS Tinjau TPT Longsor di Balumbang Jaya

Di sisi lain, Pemkot juga harus memperhatikan keperluan pangan  bagi warga yang sedang isolasi mandiri (isoman) dan tenaga kesehatan yang merawat pasien Covid-19 juga sudah banyak yang terpapar.

“Kalau nakes banyak yang terpapar, siapa yang akan menangani pasien-pasien di rumah sakit,” tegasnya.

Terpisah, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menuturkan Pemkot Bogor sedang mengkaji pengaktifan kembali RS Lapangan di komplek GOR Pajajaran.

“RS lapangan dalam kajian, kita juga fokus untuk aktivasi Lido dan dua hari lagi tempat isolasi Lido aktif kembali,” tutur Bima Arya.

Selain itu, lanjut Bima Pemkot Bogor juga akan fokus membuat tempat isolasi berbasis masyarakat di setiap kelurahan. Saat ini pihaknya sedang mengecek persiapan pusat isolasi tersebut. Kemungkinan munggu depan sudah akan mulai beroperasi.

Baca juga  DPS Minta Bantuan Pendidikan BSM Harus Tepat Sasaran

“Insya Allah satu kelurahan minimal satu tempat isolasi. Sekarang kita sedang cek kesiapannya, kita implementasikan cepat dalam hitungan hari, jadi minggu depan semua sudah ada,” katanya.

Bima menjelaskan jika tempat isolasi di setiap kelurahan sudah ada, maka  rumah sakit akan fokus ke pasien Covid-19 kategori kuning dan merah atau berat.

“Pasien Covid-19 yang bergejala ringan atau tanpa gejala bisa isolasi di pusat isolasi berbasis masyarakat ini. Pusat isolasi ini juga untuk meminimalkan klaster keluarga, jadi sebaiknya pasien terkonfirmasi positif Covid-19 tidak isolasi di rumah,” tutupnya [] Ricky

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top