Kab. Bogor

Dosen Sekolah Vokasi IPB University Ajarkan UMKM Desa Sinarsari Buat Keripik Singkong Kaya Antioksidan

BOGOR-KITA.com, DRAMAGA – Dosen Sekolah Vokasi IPB University latih pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk mengembangkan usahanya. Kegiatan yang termasuk program Dosen Mengabdi ini memberikan pelatihan untuk meningkatkan kualitas produk, strategi pemasaran dan penerapan pembukuan untuk UMKM di Desa Sinarsari, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, beberapa waktu lalu.

Kegiatan ini diikuti oleh Kelompok Masyarakat Pengolah Singkong dan Pejabat Desa Bidang Kesejahteraan Rakyat. Sementara dosen Sekolah Vokasi yang hadir adalah Ir Leni Lidya, MM, Dr Anita Ristianingrum dan Mrr Lukie Trianawati.
“Desa Sinarsari merupakan salah satu daerah penghasil singkong. Namun selama ini harga singkong sangat rendah sehingga singkong tidak dipanen dan banyak dibuang atau diolah hanya untuk konsumsi keluarga,” ujar Ir Leni Lidya, MM.

Baca juga  Berkembang Rumor, Betulkah Rencana Bangun RSUD di Parung Pindah ke Gunungsindur?

Oleh karena itu, lanjutnya, kegiatan Dosen Mengabdi kali ini memberikan motivasi kepada masyarakat untuk mengolah singkong menjadi usaha untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan keluarga. Masyarakat diajarkan untuk mengolah singkong menjadi kerupuk singkong agar lebih awet dan dapat dijual.
“Masyarakat juga diberikan pengetahuan untuk memanfaatkan potensi Desa Sinarsari (singkong),” jelasnya.

Sementara itu, Dr Anita memberikan pelatihan tentang Penerapan Pembukuan untuk Pengembangan Usaha.
“Kelemahan usaha perseorangan adalah tidak melakukan pembukuan atau pencatatatan kegiatan usaha serta tidak memisahkan antara keuangan usaha dan keuangan rumah tangga.” ujarnya.

Menurutnya, pencatatan kegiatan usaha sangat penting. Pencatatan ini digunakan untuk menghitung harga pokok produksi sebagai dasar penentuan harga jual, menilai keberhasilan usaha, mencegah pemborosan biaya dan melakukan evaluasi dan tindak lanjut agar tujuan tercapai yaitu menghasilkan laba.

Baca juga  168 Pelayan Publik jadi Sasaran Vaksinasi Tahap Kedua di Puskesmas Cibulan, Cisarua

“Melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini para peserta diajarkan cara melakukan pembukuan sehingga dapat menghitung usaha dengan tepat dan dapat mengevaluasi perkembangan usaha. Tujuannya agar usaha kerupuk singkong masyarakat Desa Sinarsari dapat berkembang untuk meningkatkan pendapatan keluarga,” ujarnya.

Sedangkan Mrr Lukie Trianawati memberikan pelatihan untuk meningkatkan kualitas produk keripik singkong.
“Agar produk dapat dipasarkan lebih luas maka produk harus dibuat berdasarkan kebutuhan konsumen, awet, dikemas menarik, tahan selama distribusi serta teregistrasi PIRT dan Halal,” jelasnya.

Menurutnya, pada masa pandemi, masyarakat memilih produk makanan yang dapat memberikan manfaat sebagai peningkat sistem imun tubuh. Karena itu, UMKM diajarkan membuat inovasi produk olahan kerupuk singkong dengan pewarna alami dari daun kelor, wortel dan limbah kulit buah naga.
“Selain menghasilkan warna yang menarik, ketiga bahan tersebut diketahui memiliki manfaat sebagai antioksidan, antiaging dan peningkat sistem imun tubuh,” imbuhnya.

Baca juga  Yayasan Samawa Gunungsindur Gelar Pelatihan Jurnalistik

Selain membuat produk dengan ciri khas tertentu, lanjutnya, produk harus menggunakan bahan baku, formulasi dan proses yang baik sehingga diperoleh mutu yang seragam, konsisten dan aman dikonsumsi.
“Pada masa sekarang ini konsumen juga lebih menyukai membeli produk secara online, karena itu produk dikemas secara hermetis menggunakan kemasan primer. Bentuknya berupa alumunium foil dan selanjutnya dikemas menggunakan kemasan sekunder, menggunakan bubble wrap/partisi dan box agar tidak hancur selama selama distribusi,” pungkasnya. [] Hari

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top