Kota Bogor

Diskusi Dengan Komisi II, Perumda PPJ Paparkan Program Kerja, Pengelolaan Pasar Hingga Evaluasi Pasar

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Direktur Utama Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ), Jenal Abidin, memberikan tanggapannya terkait kritik yang dilayangkan oleh Komisi II DPRD Kota Bogor.

Menurut Jenal, pertemuan tersebut merupakan agenda silaturahmi serta diskusi mengenai proses pengelolaan pasar di bawah naungan Perumda PPJ.

“Kami berdiskusi dengan Komisi II tentang bagaimana proses pengelolaan pasar, serta menyampaikan program kerja dan rencana revitalisasi pasar yang sedang kami jalankan,” ujar Jenal Jumat (4/10/2024).

Selain itu, Jenal juga melaporkan perkembangan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang telah disetorkan ke Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor selama periode 2019-2024.

“Kami akui, setiap tahun PAD yang disetorkan ke pemkot meningkat. Kami berhasil melakukan efisiensi baik dari sisi pegawai maupun belanja, sehingga ada keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan, dan sekitar 55 persen dari keuntungan itu disetorkan ke pemkot,” jelasnya.

Baca juga  Perumda PPJ - BPJPH Kemenag Sosialisasi Sertifikasi Halal di Pasar Tradisional

Jenal mengatakan bahwa kontribusi Perumda PPJ bukan hanya dari sisi PAD, tetapi juga dari peningkatan layanan publik.

“Kami diberikan aset berupa bangunan yang harus dirawat dan dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan layanan kepada pengunjung dan pedagang pasar,” katanya.

Mengenai usulan Komisi II agar Pasar Tanah Baru diubah menjadi pasar tematik, Jenal menanggapinya dengan positif. Memang seharusnya pasar Tanah Baru harus disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat sekitar.

“Saya kira itu usulan yang bagus. Kami memang sedang melakukan evaluasi mengenai potensi pasar tematik di sana. Salah satu opsi adalah menjadikan pasar ini sebagai pusat busana muslim, hijab, serta buku-buku keagamaan yang sesuai dengan kebutuhan lingkungan sekitar,” jelasnya.

Baca juga  Salut, Pawai Budaya HJB ke-533 akan Jadi Sejarah

Meski begitu, beberapa pedagang masih berjualan di Pasar Tanah Baru, baik yang menjual fashion maupun barang dagangan basah.

Ia juga mengungkapkan bahwa pihaknya sedang berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan dan Organda untuk memasukkan jalur angkot ke area pasar tersebut.

“Pasar Tanah Baru awalnya hanya dihuni oleh pedagang ayam hidup dan pedagang kuliner di sore hari. Sekarang, kami berupaya menghidupkan kembali embrio pasar di sana dengan membangun dan mengelola pasar yang lebih terstruktur,” tutupnya. [] Ricky

 

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top