BOGOR-KITA.com, CIBINONG – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Bogor, gelar bimbingan teknis terhadap 249 operator pengelola website desa secara virtual, dari kantor Kadiskominfo, di Cibinong, Kabupaten Bogor, Kamis (22/10/2020).
Kepala Diskominfo Kabupaten Bogor, Irwan Purnawan mengatakan, sesuai intruksi Bupati Bogor, Pemkab Bogor harus aktif meningkatkan teknologi informatika dengan memiliki website, mulai tingkat kabupaten, kecamatan dan desa.
“Target yang ingin dicapai, kami ingin semua website desa ini terupdate informasinya. Melalui bimtek ini, operator website desa kita latih bagaimana cara mengupdate berita-berita yang ada di website. Kita latih juga cara menggunakan layanan aplikasi desa online,” tutur Irwan.
Irwan menambahkan, mengingat jumlah operator website mencapai 249, untuk optimalisasi bimtek kegiatan tersebut dibagi menjadi tiga gelombang mulai 20 hingga 22 Oktober 2020. Ia berharap melalui bimtek ini, tidak saja mampu meningkatkan kualitas operator website desa, tetapi juga diharapkan berpengaruh besar terhadap peningkatan pelayanan masyarakat desa jadi lebih cepat dan mudah melalu pelayanan digital.
“Melalui layanan digital, masyarakat tidak perlu datang ke kantor desa akan tetapi cukup daftar melalui website, memasukan NIK, nomor PIN,” tegasnya.
Kasi Pengembangan Aplikasi Data Diskominfo Kabupaten Bogor, Marjati menjelaskan, pertama dibentuk tahun 2018 hanya ada 130 website desa, dan dari tahun ke tahun terus meningkat hingga kini berjumlah 249 website desa binaan Diskominfo Kabupaten Bogor.
“Saat ini ada peningkatan fitur agar ada sesuai dengan kebutuhan desa. Salah satunya, penambahan fitur tentang pencatatan covid-19 yang mendata mulai dari pendatang, masyarakat yang sedang menjalani isolasi hingga yang positif covid-19. Juga ada fitur pencatatan penerima bantuan sosial, jadi operator desa tidak perlu mencatatat secara manual tetapi kita fasilitasi secara digital,” papar Marjati.
Menurutnya, ada empat desa digital sebagai pilot project yakni Desa Tajurhalang, Desa Gunungputri, Desa Hambalang dan Desa Gununggeulis. Empat desa tersebut berbeda dengan desa lainnya. Pengembangan fitur website desa difokuskan pada peningkatan potensi desa. Seperti aplikasi desa wisata dan pengelolaan sampah untuk Desa Gununggeulis, sedangkan untuk Desa Gunungputri dikembangkan fitur peningkatan pelayanan pemerintahan dan Bumdes.
“Pilot project ini, aplikasinya kita buat lebih ke arah promosi potensi desa. Sehingga potensi desa bisa diketahui masyarakat luas dan memberikan manfaat bagi desa itu sendiri,” katanya.
Lanjut Marjati, di tahun 2021 ada 10 desa yang akan dijadikan pilot project untuk mendorong terwujudnya desa digital dalam mendukung smart city di Kabupaten Bogor.
Kriteria calon desa sebagai pilot project yakni, komitemen kepala desa (kades) untuk menggunakan teknologi informatika (IT) dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Irwan pernawan mengatakan pula, bahwa bimtek ini sekaligus sebagai salah satu upaya Diskominfo Kabupaten Bogor mewujudkan e-Government di Kabupaten Bogor. [] Hari