Kab. Bogor

Desa Bendungan di Ciawi, Potret Ideal Membangun Dari Desa

BOGOR-KITA.com – Desa Bendungan di Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor. Desa yang berada di kawasan wisata Puncak ini, layak dapat acungan jempol.

Pasalnya, desa seluas 132,9 hektar dengan jumlah penduduk sekitar 11.000 jiwa ini bisa menjadi sumber inspirasi menuju sukses Nawacita Jokowi poin ketiga, yakni membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.

Betapa tidak. Desa yang dipimpin Kepala Desa Ading Suherman ini adalah sebuah desa yang memiliki cerita mengagumkan, karena sukses menerapkan konsep pembangunan perdesaan yang dikenal dengan konsep eco village.

Eco village merupakan konsep pembangunan kawasan perdesaan yang mempertimbangkan pencapaian kualitas individu, keluarga, masyarakat serta kualitas lingkungan alam yang berkelanjutan.

Baca juga  PPKM Mikro di Kabupaten Bogor: Positif 98, Sembuh 102, Kasus Aktif Turun dari 291 Menjadi 287 Orang

Dengan konsep eco village, masyarakat desa mengalami peningkatan kesejahteraan tanpa harus merusak lingkungan. Konsep eco village bahkan bukan hanya bisa mencegah arus masyarakat desa bermigrasi ke kota untuk mencari nafkah, sebaliknya berpotensi terjadi arus balik dari kota ke desa.

Desa Bendungan dikatakan layak diacungi jempol karena menerapkan konsep eco village tidaklah semudah mengatakannya. Pengembangan eco village harus didukung oleh seluruh anggota masyarakat desa.

Anggota masyarakat eco village harus memiliki kesamaan persepsi tentang lingkungan, sosial ekonomi, dan nilai spiritual serta budaya.

Masyarakatnya harus peduli akan kelestarian lingkungan dan pada saat bersamaan mampu mengoptimalkan potensi-potensi ekonomi yang dimiliki untuk dikelola dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat desa itu sendiri.

Baca juga  Ganjil Genap di Jalur Sentul dan Puncak Bogor Mulai 3 September

Bagaimana masyarakat Desa Bendungan mampu menyamakan persepsi sehingga mampu menerapkan konsep eco village yang mensejahterakan?

Inilah kelebihan Desa Bendungan. Di tengah gempuran individualisme dan dengan tingkat pemahanan atau tingkat intelektual yang berbeda, masyarakat Desa  Bendungan ternyata mampu bersatu padu.

Dalam hal apa masyarakat Desa Bendungan memilihi kelebihan? Adalah dalam hal kemampuan dan keberhasilan mereka mengubah saluran irigasi yang selama ini diabaikan dan selalu dipenuhi sampah, menjadi keramba tambak ikan dengan air yang jernih dan mendongkrak prekoniman.

Bagaimana caranya? Pada tingkat pertama, masyarakat berhasil menyatukan persepsi untuk membersihkan seluruh sampah yang memenuhi saluran air. Setelah itu berinovasi mengubah saluran air menjadi keramba ikan. Bahwa keramba ikan itu kemudian berhasil mendongkrak kesejahteraan masyarakat, membuktikan masyarakat juga sudah memiliki  kesadaran untuk menjaga kebersihan aliran air dengan tidak membuang sampah secara sembarangan. Maka jadilah Desa Bendungan bersih, lingkungan terawat, dan pada saat bersamaan memperoleh keuntungan dari keramba ikan yang dibangun secara swadaya. Tidak heran kalau keramba ikan yang dibangun sejak 2016 itu, dua kali menjadi juara tingkat Propinsi Jawa Barat. [] Fadil

Baca juga  HMI Tazkia Bagikan Alquran di Kecamatan Sukaraja
Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top