BOGOR-KITA.com – Dekan Fakultas Hukum Universitas Pakuan R. Muhammad Mihradi mengatakan pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0 harus berbasis melek literasi digital. Saat dihubungi Bogor-Kita.com, Selasa (26/2/2019) Mihradi menyebut tiga hal yang perlu dilakukan dunia pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0.
Pertama, penguatan SDM yang memiliki analitis-kritis yang kreatif. Kemudian, Menurut Mihradi, Fakultas Pendidikan harus mengubah orientasi dengan penguatan analitis kritis dan kepekaan teknologi informasi. Kedua, dukungan piranti yang dapat memacu proses pembelajaran berbasis digital. Dan Ketiga, kebijakan pemerintah yang mampu memfasilitasi layanan mulai perizinan maupun pembinaan berbasis online.
Selain tiga hal tersebut Mihradi mengatakan harus diciptakan pula ekologi edukasi yang membuat proses pembelajaran bermuatan disiplin, kreatif, ramah iptek serta mampu memberikan penguatan peserta didik untuk mampu menyaring resiko limbah informasi akibat efek global.
Menurut Mihradi, pendidikan di Kabupaten dan Kota bogor sudah mulai merintis ke Era Revolusi Industri 4.0 khususnya lebih progresif di sekolah kejuruan berbasis informatika.
Sebagai salah satu contoh, SMPN 1 Gunungputri, Kabupaten Bogor sedang mengembangkan sebuah sistem digital dalam proses pembelajaran murid.
Koordinator Kelas Digital SMPN 1 Gunungputri, Mochamad Rusdi menjelaskan, saat ini pihaknya telah memiliki satu kelas rujukan untuk mengimpelentasikan sekolah digital.
“Untuk rujukan kami menunjuk unit kelas VII.10 sebagai rintisan. Dimana seluruh pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar telahberbasis digitalisasi,” jelasnya beberapa waktu lalu.
Dipaparkannya, adapun fitur yang diterapkan meliputi, pembelajaran memakai komputer bagi masing-masing anak, digitalisasi materi pembelajaran, sistem absensi dan pemantauan nilai murid melalui layanan internet. [] Hari
