BOGOR-KITA.com, BOGOR – Antisipasi penyebaran virus corona di Kota Bogor, wakil Wali Kota Bogor bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), unsur OPD melakukan kegiatan bersih-bersih di Stasiun Bogor, Minggu (15/3/2020).
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim mengatakan, sesuai arahan dari pak kapolri, hari ini, dilakukan pembersihan ruang-ruang publik. Salah satunya Stasiun Bogor yang menjadi tempat pergerakan masyarakat baik Kota maupun Kabupaten Bogor. Setiap hari ada 400 trip perjalanan atau sekitar 200 ribu masyarakat yang memanfaatkan KRL dari Bogor menuju Jakarta maupun sebaliknya. Jakarta sendiri sudah melakukan banyak sekali pembatasan dan ini berhubungan dengan wilayah Kota Bogor.
“Paling tidak kita melakukan antisipasi yang sama dengan Jakarta, dan ini menjadi perhatian kita. Termasuk di terminal Baranangsiang, kita sudah melakukan koordinasi dengan BPTJ dan mudah-mudahan ada langkah sama ke depan,” ucap Dedie.
Di samping itu, lanjut Dedie masyarakat juga harus ikut berpartisipasi dalam pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang sekarang ini statusnya sudah siaga 1. Dari data triwulan pertama yang diperoleh ada 5 orang meninggal dunia karena DBD. Sedangkan yang dirawat di rumah sakit ada sekitar 200 lebih.
“Upaya yang bisa kita lakukan adalah dengan metode 3M (menguras, menutup, mengubur). Kerja sama antara pemerintah dan masyarakat adalah kunci utama memberantas penyakit, apapun itu,” ungkapnya.
Selain itu, Merespon peringatan pemerintah pusat yang menyatakan virus corona sebagai bencana nasional, Dedie mengungkapkan, pemerintah daerah merespon dengan melakukan beberapa langkah teknis. Pertama, meliburkan sekolah. Kedua, melakukan protokol kesehatan seperti pengukuran suhu tubuh dan pemakaian hand sanitizer pada fasilitas yang bersinggungan langsung dengan publik seperti di kantor-kantor pelayanan publik. Ketiga, menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk mengurangi kegiatan dengan konsentrasi massa yang tinggi. Termasuk pembatasan kegiatan masyarakat di taman-taman atau lapangan yang kegiatannya menghimpun massa.
“Kami mengimbau selama masa evaluasi dua minggu kedepan kegiatan yang mengundang massa dikurangi sehingga tidak ada resiko penyebaran yang lebih luas. Termasuk mengubah cara interaksi seperti salaman bisa memakai cara salam namaste, Itu untuk pencegahan. Kami minta kewaspadaan dari semua pihak untuk mendukung upaya pemerintah pusat dalam mengurangi penyebaran virus corona. Mudah-mudahan upaya kita bersama ini, bisa menjadi pencegahan sedini mungkin,” harapnya.
Sementara, Kepala Stasiun Bogor, Arkansyah menuturkan, saat ini, jadwal perjalanan masih normal yakni berkisar 100 ribu penumpang yang in dan out setiap harinya. Guna mendukung upaya yang dilakukan pemerintah, pihaknya telah menyediakan hand sanitizer di setiap loket. Kemudian di pintu masuk ada alat pengukur suhu.
“Kita siapkan juga poskes bagi penumpang yang merasa kurang sehat. Kalau ruangan khusus tidak ada. Tapi jika ada penumpang yang perlu ditindak lanjut ya, langsung kami rujuk ke rumah sakit. Saya menghimbau kepada seluruh penumpang KRL agar menjaga kesehatan masing-masing,” imbuhnya. [] Ricky