Regional

Bukan Karena Bogor Hujan, Buruknya Draenasi dan Tata Ruang Penyebab Lain Banjir Jakarta

Vila liar di Puncak, Bogor

BOGOR-KITA.com – Banjir tahunan di Jakarta kembali menerjang. Genangan air yang terjadi di hampir sekuruh ruas jalan Jakarta, membuat kelancaran moda transportasi terganggu.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi  ketika masih menjabat Giubernur DKI Jakartta sudah mendekteksi penyebab banjir Jakarta. Salah satunya adalah aliran air dari Bogor. Karena itu, Jokowi sudah merancang pembuatan waduk  sebagai penahan aliran air ke Jakarta. Rencananya waduk akan dibangun di daerah Cipayung, Kabupaten Bogor. Selainh itu, juga dibuat sejumlah biopori kerjasana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan Pemerintah Kota dan Kabupaten Bogor.

Sampai saat ini, rencana pembuatan waduk, belum terealisasi. Tetapi pembuat biopori sudah dilakukan oleh Pemerintah Kota maupunKabupat6en Bogor.

Baca juga  38 Juta Warga Jabar Butuh Bantuan, Ridwan Kamil Serukan Solidaritas Sosial

Bahwa banjir tetap terjadi di Jakarta, menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Badan BNPB)  Sutopo Purwo Nugroho yang beredar di jaringan informasi BBM, Senin (9/2/2015), b ukan saja karena aliran air dari Bogor, tetapi juga akibat buruknya draenase di Jakarta. “Buruknya draenase dan tata ruang yang tak terkendali menyebabkan banjir makin sulit ditangani,” kata Sutopo.

Buruknya tata ruang tersebut antara lain ditandai berdirinya sejumlah vila di daerah resapan air di kawasan Puncak, Bogor. Pemerintah Kabupaten Bogor sendiri sudah merubuhkan sejumlah vila liar tersebut. Namun, dalam catatan BOGOR-KITA.com, masih ada ratusan vila liar di kawasan Puncak yang  masih berdiri gagah, sampai saat ini.

Baca juga  Cap Go Meh di Bogor Luar Biasa, Masyarakat Menunggu Kedatangan Presiden Jokowi

Ketinggian air di Pintu Air Katulampa Bogor pada Senin (9/2/2015) pukul 12.00 WIB sudah mencapai 80 centimeter atau siaga tiga. Sementara ketinggian air di Pintu Air Manggarai Jakarta sejak Selasa (9/2/2015) pukul 11.00 WIB sudah mencapai 825 centimeter , siaga tiga. Sedang Pintu Air Pasar Ikan Jakarta naik menjadi 208 centimeter atau siaga dua, dan Pintu Air Pluit meningkat menjadi 30 centimeter.  Situasi ini membuat banjir di Jakarta berpotensi meluas. [] Admin

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top