Laporan Utama

Boleh Bukber Tak Boleh Ngobrol, Ini Kata Ridwan Kamil

boleh bukber tak boleh ngobrol

BOGOR-KITA.com, KOTA BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Mochamad Ridwan Kamil mengimbau warga untuk tetap disiplin protokol kesehatan selama menjalani ibadah puasa 1443 H/2022 M. Walaupun salat tarawih berjamaah hingga buka puasa bersama dibolehkan, namun disiplin menggunakan masker harus tetap dilakukan.

Selain itu, Ridwan Kamil juga menjelaskan mengenai imbauan buka bersama yang tidak boleh mengobrol. Hal itu bisa dimaknai secara proporsional.

“Jadi proporsional saja. Yang dihindari itu adalah perayaan-perayaan buka bersama pas Azan Magrib semua berkumpul dengan jumlah yang besar, terus bercakap-cakap dan terjadi potensi penularan. Jadi itu yang dihindari,” ujar Ridwan Kamil di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (4/4/2022).

Dalam pelaksanaannya, buka bersama bisa dilakukan asalkan orang-orang yang menggelar acara tersebut bertanggung jawab terhadap aturan.

Baca juga  Komisi II DPRD Jabar: Perlu Adanya Inovasi Baru Pada Sektor Pertanian

Untuk itu, pemaknaan dilarang mengobrol yang dimaksudkan ialah ketika sedang makan hindari berbincang-bincang karena kegiatan itu bisa dilakukan sesudah makan, tapi tetap memakai masker.

“Nanti setelah makan memakai masker dulu baru ngobrol, kira-kira begitulah prosedurnya. Jadi sebelum azan pakai masker, pas makan nggak pakai masker, tapi tidak bicara. Ketika akan ngobrol  kembali masker dipakai lagi. Saya tahu ini memang tak mudah, tapi namanya juga Covid-19 harus mampu beradaptasi,” jelasnya.

“Sekarang (aktivitas) serba boleh, tapi prokes tetap harus dipatuhi. Kegiatan tarawih saya juga berjamaah di Masjid Pusdai, tapi masker tetap dipakai. Dari semua prokes itu, minimal satu yang tetap konsisten sebelum deklarasi endemi ini adalah penggunaan masker,” kata Gubernur

Baca juga  Doakan Kota Bogor Semakin Maju, Ridwan Kamil Paparkan Bantuan Pemprov Jabar Untuk Pembangunan Kota Hujan   

Gubernur berharap warga tetap patuh pada peraturan dengan menggunakan prokes secara ketat jika bepergian ataupun beribadah.

“Jadi mau kemana-kemana memakai masker itu menjadi kewajiban. Tolong masyarakat manfaatkan kebebasan ini dengan bertanggung jawab. Masyarakat tetap boleh beribadah berjamaah, tapi minimal tetap memakai masker,” ucapnya. [] Hari/Humas Jabar

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top