BOGOR-KITA.com, CIBINONG – Wali Kota Bogor Bima Arya akan mengundang anggota DPRD, para pakar epidemiologi, pengusaha, pendidik untuk membahas the new normal atau kehidupan normal baru pasca pandemi virus corona Kamis besok.
Hal itu dikemukakan Bima Arya saat mengikuti diskusi bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dalam rangka penguatan koordinasi penanganan Covid-19 di Gedung Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa (19/5/2020).
Pertemuan dan diskusi juga dihadiri Bupati Bogor Ade Yasin, unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Tampak dari Kota Bogor ada Ketua DPRD, Kajari, Ketua Pengadilan, Wakapolresta Bogor Kota dan Sekda Kota Bogor.
Dalam paparannya, Bima Arya mengatakan bahwa tren data penyebaran Covid-19 di Kota Bogor cenderung melandai, namun bukan berarti sudah aman. “Sejak PSBB memang melandai. Tapi saya tidak pernah berani untuk bilang aman, apalagi terkait relaksasi. Kenapa? Karena membaca tren ini ibarat membaca hasil tes darah kita. Harus baca secara keseluruhan. Tidak bisa membaca data terakhir saja bahwa kasus positifnya landai tapi kita harus sandingkan dengan banyak data lain termasuk tren swab dan rapid yang kita ambil,” ungkap Bima.
Untuk itu, kata Bima, Kota Bogor masih akan terus fokus sampai di ujung masa PSBB, yakni 26 Mei 2020 atau dua hari setelah Idul Fitri. “Tetapi kita akan mulai berbicara formula pasca PSBB. Nanti kita akan undang teman-teman dewan, para pakar epidemiologis, pengusaha, pendidik, semuanya, kira-kira normal baru itu seperti apa, pengaturan pendidikan, kesehatan, kantor, dan lain-lain,” jelasnya.
“Karena tidak mungkin PSBB ini diperpanjang tanpa adanya kajian yang matang dan langkah-langkah yang berbeda. Ini saran dari Ketua Dewan kita yang betul-betul memberikan atensi. PSBB ini harus dikaji betul jangan sampai warga dikunci tapi tidak ada perbaikan kebijakan. Insya Allah Kamis kita akan buat semacam FGD untuk melakukan kajian itu,” tambahnya.
Bima menyebut kajian hasil PSBB dan FGD tersebut akan menentukan formula ‘new normal’ seperti apa yang akan diterapkan. “Karena itu kita habis-habisan. Saya katakan kepada staf saya, kita padukan kombinasi antara ketegasan dan kasih sayang. Tegas mengawal PSBB, kita sudah punya Perwalinya. Dan kasih sayang lewat penyaluran bantuan, baik dari Pemerintah maupun partisipasi solidaritas warga melalui program Jaga Asa (Jaringan Keluarga Asuh Kota),” jelasnya.
Program Jaga Asa ini untuk mengakomodir bantuan untuk warga yang tidak masuk dalam penerima bantuan dari pemerintah, baik pusat, provinsi, maupun daerah. Di mana Donatur bisa memilih langsung keluarga penerima bantuan melalui jagaasa.kotabogor.go.id.
“Ketika program ini diluncurkan, dua hari sebelumnya saya melobi kanan kiri, perusahaan, para filantropis, terkumpul Rp 365 juta. Artinya ada 365 keluarga yang dibantu. Hari ini saya lihat bertambah lagi ada ratusan. Ini adalah cara kita untuk membangkitkan solidaritas warga, meredam gejolak sosial dan membangun emosional antar warga karena kita harap bukan hanya transfer tapi ada ijab kabul bertemu,” ujarnya.
“Nanti kalau situasi sudah memungkinkan, keluarga pengasuh mendatangi keluarga yang diasuh jadi ada ikatan emosional. Insya Allah ini juga embrio untuk sistem jangka panjang bagaimana kita membangun sistem pengaman sosial yang berdimensi jangka panjang,” tambahnya.
Sementara itu, Tito Karnavian mengungkapkan tujuannya ke Bogor untuk memotivasi secara langsung penanganan Covid-19 di wilayah yang merupakan bagian dari satelit ibu kota. “Tujuan saya kesini sekali lagi adalah saya anggap Bogor menjadi sangat penting dan juga kedekatannya dengan Jakarta menjadi penting juga, dan saya sekali lagi ingin memotivasi juga supaya muncul kreativitas dari rekan-rekan semua, sekaligus bergotong royong satu sama lain,” ujar Tito.
“Pada pertemuan ini juga kami samakan persepsi dengan Ibu Bupati dan jajaran, Pak Walikota dan jajaran, sehingga kita bisa tekan sekaligus juga kita memitigasi dampaknya. Saya kira sekaligus mendapatkan masukan-masukan tentunya, ada beberapa terobosan baru, jadi kita saling sharing-lah,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut Mendagri juga menyerahkan bantuan untuk Pemkot Bogor dari Yayasan Temasek Singapura berupa 2.500 pcs masker, 1.200 botol hand sanitizer, 200 pcs hazmat (APD) dan 180 pcs face shield. [] Hari