Kota Bogor

Bima Minta OPD Miliki Elemen Keberpihakan Kepada Toleransi

BOGOR-KITA.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan melakukan Rencana Aksi Kota Toleransi Menuju Kota Bogor Ramah Anak. Untuk itu, Wali Kota Bogor, Bima Arya menginginkan agar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) memiliki elemen-elemen keberpihakan kepada toleransi, termasuk dalam hal penganggarannya.

Hal ini dikatakannya saat menghadiri Dialog Pembuatan Draft Rencana Aksi Kota Toleransi Menuju Kota Bogor Kota Ramah HAM, Citrus House, jalan. Kol. H. Ahmad Syam, R3, Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur, Selasa (10/9/2019) pagi.

“Secara kultural, Kota Bogor dikenal kota yang toleran yang diperkuat dengan catatan sejarah hidup yang berdampingan dan damai. Jika tidak berdamai, DNA-nya pasti bukan orang Bogor. Saya tidak mau mengarusutamakan toleransi hanya pada level aturan dan kebiasaan semata.,” kata Bima.

Baca juga  Bima Buka Puasa Bersama Pimpinan OPD Kota Bogor

Bibit intoleran yang ada sebut Bima, masuk melalui jalur politik dan kebutuhan ekonomi. Dalam menyikapi perbedaan, setidaknya ada empat kategori. Pertama, paham dengan perbedaan, bisa menerima dan bisa mengelolanya. Kedua, paham, bisa menerima tapi tidak bisa mengelola menjadi sinergi dan hal yang positif.

Ketiga, paham dan mengerti tapi tidak bisa menerima, bahkan menolak dan jelas tidak bisa mengelola. Keempat, yang paling parah adalah tidak paham, tidak bisa menerima dan tidak bisa mengelola perbedaan. “Perbedaan itu sunnatullah, suatu keniscayaan,” katanya.

Untuk menguatkan toleransi dan pluralisme, kata dia, ada pada keyakinan. Artinya siapapun yang memimpin, nilai-nilai itu akan kokoh.

“Kita samakan standar pelayanan, mulai dari aspek nilai. Memang tidak mudah dan itu tantangan yang akan dihadapinya. Setiap ASN sebagai pelayan publik harus memiliki standar, makin tinggi nilai, makin tinggi standarnya, standar dipatok di keyakinan dan nilai bukan di aturan apalagi di kebiasaan,” jelas Bima.

Baca juga  Umuh Muchtar Berjanji Akan Kemas Pertandingan Persib Lebih Baik

Di akhir sambutannya, Bima menyebutkan, pekerjaan rumah (PR) dan tantangan lain yang dihadapi dalam menguatkan toleransi ada pada level grassroot (akar rumput), diperlukan usaha yang sistematis dalam menggarapnya, sehingga pemahaman yang ditransfer dapat diterima secara utuh.

Kepala Kesbangpol Kota Bogor, Dadang Sugiarta menambahkan, melalui kegiatan ini diharapkan ada masukan-masukan dari beberapa pihak yang nantinya akan dijadikan roadmap dalam mewarnai program Pemkot Bogor. Saat ini sudah ada di beberapa OPD, tinggal dilakukan langkah penguatan.

“Rencana aksi Kota Toleran, targetnya adalah Kota Bogor menuju Kota Ramah HAM,” kata Dadang.

Perwakilan Asia Foundation, Mustafa menyebutkan, ada tiga hal yang disasar dari program yang tujuannya mendorong toleransi di Kota Bogor, yakni mendorong agar Pemkot Bogor miliki kebijakan yang mendorong toleransi, melakukan diskusi dan konsolidasi agar mendapat dukungan secara penuh dan masyarakat bersama Pemkot mendorong dan bekerja sama sehingga menjadi lebih kuat.

Baca juga  Bima : OPD Diminta Lebih Kreatif dan Masif Sosialisasikan Program

Hadir dalam kegiatan tersebut, KOMNAS HAM, perwakilan FKUB, beberapa perwakilan OPD dan pihak terkait lainnya. [] Admin / Humpro Setdakot Bogor

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top