Kota Bogor

Bima Jelaskan Makna “Bogor Berlari”

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Berlari bukan hanya cepat, tapi didasarkan juga pada filosofi. Perlu strategi dan tidak asal berlari. Strategi yang dibutuhkan adalah logistik yang cukup, perencanaan yang matang dan menyusun waktu latihan dan lain sebagainya.

Hal ini dikemukakan Wali Kota Bogor, Bima Arya saat memimpin pelantikan 496 pejabat struktural di Lingkungan Pemkot Bogor yang dilakukan di Plaza Balai Kota Bogor, Jalan Ir. H. Juanda No.10, Senin (30/12/2019).

Program “Bogor Berlari” dicanangkan Bima bersama Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim di periode kedua kepemimpinannya.

Selanjutnya kata Bima Arya, untuk berlari dibutuhkan semangat, ghirah, passion atau keinginan memberikan yang terbaik. Berlari tidak akan sampai di garis finish jika tidak mampu mengalahkan dirinya sendiri. Terakhir berlari juga persoalan sikap.

Baca juga  Setahun RSUD Kota Bogor, Pelayanan Sama untuk Orang Kaya dan Miskin

“Pelari punya integritas, tidak mau mencapai garis finish dengan doping atau mengikut yang lain. Jadi, kita semua harus punya sikap integritas, anti korupsi dan melayani warga Kota Bogor dengan baik, transparan,” tegas Bima Arya.

Pada kesempatan tersebut, Bima Arya mengajak semua untuk mencanangkan tahun 2020 sebagai tahun yang penuh dengan semangat untuk mencapai target-target program Pemkot Bogor. Untuk itu dirinya meminta agar dalam setiap perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan program dan kegiatan dilakukan dengan lebih baik.

“Tahun 2020 merupakan tahun yang berbeda, karena seluruh warga Kota Bogor sudah bisa melihat setiap rupiah dari anggaran APBD Rp 2,5 Triliun akan dibelanjakan kemana dan untuk apa. Hati-hati terhadap anggaran, uang rakyat harus kembali ke rakyat, jangan kembali ke kantong pejabat dan harus memberikan manfaat,” jelas Bima Arya.

Baca juga  Bima Arya: Pencopotan Kepsek SDN Cibeureum 1 Sesuai Aturan

Bagi para kepala dinas, Bima Arya menginginkan untuk menandatangani kontrak kinerja dengan maksud untuk mendorong kinerja yang lebih baik, utamanya menyangkut program prioritas Kota Bogor. Jika tercapai ada reward (penghargaan), jika sebaliknya ada proses lainnya.

“Reward dan Punishment, ada apresiasi dan tentunya ada sanksi. Saya percaya bahwa semua didasari pada semangat, tapi semangat juga perlu insentif. Untuk itu kepada Pak Sekda dan OPD terkait, saya meminta untuk merumuskan dengan lebih serius untuk reward dan tunjangan yang rasional, adil dan sesuai dengan keringat yang dikeluarkan bapak ibu. Itu adalah konsekuensi dan tantangan,” kata Bima Arya. [] Admin/Humas Pemkot Bogor

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top