Kota Bogor

Bima : Bogor Paling Mandiri Hadapi Resesi Ekonomi

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Wali Kota Bogor mengatakan telah melakukan kajian dalam menghadapi resesi ekonomi. Ia menyebut Kota Bogor paling mandiri dalam mengantisipasi resesi ekonomi dibanding kota lain di wilayah Jabodetabek. 

Hal itu dikatakan Bima saat menghadiri topping off apartemen El Centro Bogor di Jalan KH Sholeh Iskandar, Bogor Utara, Jumat (31/1/2020). 

Bima Arya membahas seputar fluktuasi ekonomi yang sebagian pelaku usaha merasakan dampaknya. “Mungkin semua tahu ada masa-masa dinamika ekonomi kita fluktuatif. Ada beberapa juga ada yang terkena imbas secara langsung. Tapi pada intinya, mari kita yakini bersama, Bogor ini punya modal yang luar biasa dan berbeda. Kita lakukan beberapa kajiannya. Karena kata Pak Jokowi kita harus mengantisipasi resesi ekonomi,” ungkap Bima Arya.

Baca juga  Ini Kata Joko Purwanto Soal Keberhasilan Jokowi Ambil Alih Freeport

Bima menambahkan, dalam mengkaji kondisi itu dirinya mengundang para ahli ekonomi untuk berdiskusi dan merumuskan berbagai langkah ke depannya. “Saya mengundang para ekonom, ada tim ekonom dari Standard Chartered, teman-teman dari IPB saya undang ke Balaikota. Saya bilang ini resesi di mana dampaknya bagi Kota Bogor? Betul resesi akan ada dampak dan telah ada dampak. Tapi Kota Bogor ini kalau dari struktur ekonominya itu kota yang relatif paling mandiri dibanding kota-kota lain seputar Jabodetabek,” terang Bima.

Lantas, apa ukuran mandiri tersebut? “Arus komuter ke Jakarta itu dari Kota Bogor paling kecil, yakni hanya 30 persen. Sementara Tangerang, Depok dan Bekasi lebih besar lagi, bisa 70-80 persen. Jadi, Bogor lebih banyak tidak tergantung kepada Jakarta. Kalau yang lain, misalkan Jakarta goyang, yang lain ikut goyang. Karena struktur ekonominya tergantung Jakarta,” jelasnya.

Baca juga  Usai Karantina di Natuna, Bima Undang Warga Kota Bogor ke Balaikota

Yang kedua, lanjut Bima, yang membedakan Bogor dengan kota yang lainnya adalah kekuatan MICE (Meeting, Incentive, Convention dan Exhibition) dan industri wisatanya, seperti kuliner, kerajinan dan lain-lain.

“Jadi kita itu sangat kuat sekali ketika weekday orang-orang yang datang untuk workshop, seminar dan lain-lain. Lalu weekend berwisata kuliner, belanja di Bogor. PAD Kota Bogor ketika saya dilantik tahun 2014 itu Rp 400 miliar sekian, lalu tahun ini Insya Allah baik jadi Rp 1 triliun. Posturnya dari itu, dari jasa, kita mandiri, kita kokoh. Karena itu cara untuk mengundang konsumen, mengundang investor adalah itu. Kita pastikan struktur ekonomi kita mandiri dan kuat,” bebernya. [] Admin 

Baca juga  Bima Arya Minta Pembangunan Pedestrian Pandu Raya Digeber
Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top