Bhima Irsi Faliandri Irman Jabat Dirops BPR Bank Kota Bogor
BOGOR-KITA com, BOGOR – Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor, Hery Antasari memberikan catatan evaluasi jajaran Perumda BPR Bank Kota Bogor untuk memperbaiki kredit macet dan adaptif di era digitalisasi.
Hal itu dikatakan Hery Antasari usai melantik Direktur Operasional (Dirops) Perumda BPR Bank Kota Bogor periode 2024 – 2029 Bhima Irsi Faliandri Irman di kantor Perumda BPR Bank Kota Bogor, Jalan RE Martadinata, Kecamatan Bogor Tengah pada Kamis (20/6/2024).
Hery Antasari mengatakan, pelantikan Dirops Perumda BPR Bank Kota Bogor ini merupakan salah satu upaya penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja Perumda BPR Bank Kota Bogor dalam menyikapi persaingan dunia usaha perbankan yang semakin kompetitif.
“Saya berharap pelantikan kali ini menjadi momentum untuk meningkatkan sinergi antar direksi dalam menjalankan program kerja Perumda BPR Bank Kota Bogor melalui peningkatan diversifikasi produk, meningkatkan efisiensi pengelolaan keuangan, menyusun strategi dalam meningkatkan daya saing serta upaya lain yang diperlukan untuk meningkatkan tingkat kesehatan Perumda BPR Bank Kota Bogor,” ungkap Hery.
Menurut Hery, pelaksanaan semua program kerja Perumda BPR Bank Kota Bogor merupakan tanggung jawab semua pihak, baik dewan pengawas, jajaran direksi dan para pegawai, dengan menjunjung tinggi profesionalisme serta menekankan pada prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik.
“Hasil evaluasi kinerja sampai dengan triwulan pertama tahun 2024, menunjukkan bahwa Perumda BPR Bank Kota Bogor merupakan perusahaan yang sehat, profitable dan likuid,” katanya.
Namun, lanjut Hery terdapat beberapa pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan oleh jajaran direksi Perumda BPR Bank Kota Bogor khususnya direktur operasional yaitu Perumda BPR Bank Kota Bogor agar menyiapkan ekosistem untuk memacu penguatan struktur dan keunggulan kompetitif, sehingga Perumda BPR Bank Kota Bogor menjadi BPR yang berdaya tahan dan berdaya saing tinggi.
“Kemudian perlu adanya terobosan dalam menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan volume kredit bermasalah yang memicu nilai npl (non performing loan) atau kredit macet sebesar 4,91%. Walaupun masih dibawah nilai standar maksimal Bank Indonesia (BI), namun perlu adanya gerak cepat untuk menurunkan nilai npl tersebut pada bulan-bulan selanjutnya atau triwulan selanjutnya,” tegas Hery.
Hery menjelaskan, di era digital saat ini, Perumda BPR Bank Kota Bogor dituntut untuk segera adaptif dalam mengakselerasi transformasi digital sehingga dapat bersaing dalam dunia perbankan di Kota Bogor.
Sementara itu, Dirops Perumda BPR Bank Kota Bogor periode 2024 – 2029 Bhima Irsi Faliandri Irman mengaku mendapat pesan dari Pj Walikota untuk memperhatikan segi operasional Bank Kota Bogor Bogor.
Kedepan, lanjut Bhima dirinya memiliki beberapa program yang akan dijalankan oleh Bank Kota Bogor, salah satunya akan ada kejutan kredit usaha dan kredit modal kerja.
“Tentunya harapan kami bisa disambut oleh warga Kota Bogor karena bunga sangat komepetititf, bersahabat dan kami inginnya bisa bersaing dengan KUR. Usulan kami ini sedan di proses melalui tahapan tahapan nanti kita kawal bersama,” ujar Bhima. [] Ricky