Regional

Bentrok Dengan Buruh, 5 Polisi Cibinong Luka

Bentrok dengan dengan, 5 polisi Cibinong luka

BOGOR-KITA.com  –  Demo ribuan buruh dari berbagai serikat pekerja se-Kabupaten Bogor yang menuntut kenaikan Upah Minimum Kabupaten (UMK), di depan gerbang Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Cibinong, berakhir bentrok dengan aparat kepolisian, Jumat (14/11).

Baku hantam antar kedua kubu itu tak dapat dihindarkan. Beruntung, Kapolres Bogor, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Sonny Mulvianto Utomo, bertindak sigap dan cepat mengambil alih komando, memerintahkan anggotanya mundur, dan pada saat bersamaan memerintahkan kendaraan water canonmembubarkan aksi. Akibatnya, 5 anggota polisi luka-luka akibat pukulan kayu bendera yang dibawa para buruh.

Sonny Ambil Alih Komando

Jumlah buruh yang menggelar demo mencapai ribuan. Seperti hari sebelumnya mereka menuntut kenaikan upah minimum kabupaten/kota (UMK) sebesar Rp 2.950.000, atau sama dengan upah buruh Bekasi, Tangerang, dan Depok.  Namun bukan itu yang membuat buruh bentrok dengan polisi.  
Pantauan PAKAR di lapangan, bentrok terjadi saat buruh coba merangsek menembus barikade polisi ingin masuk ke Kompleks  Pemkab Bogor  untuk menyampaikan aspirasinya. Keinginan itu dicegah oleh polisi, tetapi buruh terus merangsek.

Baca juga  Polisi Temukan Potongan Cutter Pada Luka Korban Pembunuhan di Tajur

Aksi saling dorong pun tak terelakkan. Suasana seketika berubah memanas hingga memancing emosi antar-kedua kubu. Baku hantam pun terjadi, beberapa buruh melempari petugas dengan menggunakan batu.

Melihat situasi mulai memanas, Kapolres Bogor, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Sonny Mulvianto Utomo langsung turun tangan, mengambil alih komando. Sonny segera memerintahkan angotanya mundur, dan memerintahkan kendaraan water canon memecah konsentrasi buruh. Para buruh yang mulai beringas, kocar-kacir menghindari semburan air deras yang disemprotkan kendaraan tersebut.  Tak lama setelah itu, para buruh terlibat mediasi dengan Kapolres Sonny. Aksi pun kembali dilanjutkan dengan damai.

Sebatas Gerbang

Ditemui usai mediasi, AKBP Sonny Mulvianto Utomo mengatakan bentrok terjadi karena buruh hanya diperbolehkan menggelar aksi sebatas gerbang Kompleks Perkantoran Pemkab Bogor. Ketika buruh memaksa masuk menuju Kantor Bupati, anggotanya menahan. Aksi saling dorong tak terhindarkan. “Aksi hanya diperbolehkan di depan gerbang saja. Tapi  mereka tetap memaksa masuk, karena itu terpaksa anggota kami menahannya. Lima anggota polisi mengalami luka-luka,” ujar Kapolres.

Baca juga  DPRD Minta Pemprov Jabar Prioritaskan Kesejahteraan Para Buruh

Dikatakan Sonny lagi, dalam pengamanan aksi buruh kali ini, kepolisian menerjunkan 1.200 personel yang disebar di beberapa titik, mulai dari Cibinong, Citeureup, Sukaraja, Sentul, Babakan Madang dan Parung.

“Jadi, titik pengamanan tidak hanya di Kompleks Perkantor Pemkab Bogor, sebab aksi  buruh juga ada di sejumlah titik lain. Namun kekuatan inti ada di Kompleks Pemkab, di mana kepolisian bergabung dengan Pol PP, Brimob, Sabhara, Reskrim, Intelejen, Pelopor pasukan anti huru hara, hingga Satlantas,” paparnya.

Sementara itu, Koordinor Aksi Buruh, Aris Teguh, mengatakan, bentrokan yang terjadi dengan polisi disulut oleh kondisi dan suasana demo yang memang sangat panas. Terlebih, para buruh meminta kepastian akan kenaiakan UMK yang sudah dijanjikan sepekan sebelumnya.

“Sebenarnya kami ingin datang ke Kantor Bupati bukan ingin membuat ricuh di Kabupaten Bogor. Kami hanya ingin mengawal serta menuntut Dewan Pengupahan Kabupaten agar menetapkan UMK hari ini juga,” kata Aris Teguh.

Baca juga  Ridwan Kamil: Selama PSBB Tidak Boleh Ada yang Kelaparan di Jabar

Hingga berita ini diturunkan, tim yang terdiri dari dewan pengupahan, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), perwakilan buruh dan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) serta DPRD Kabupaten Bogor terus melakukan penggodokan besaran UMK.

Dihubungi melalui pesawat teleponnya, Kadinsosnakertrans Kabupaten Bogor, Nuradi mengatakan, belum ada keputusan UMK. “Masih rapat belum ada hasil apapun,” ujarnya melalui pesan singkat SMS kepada PAKAR pukul 18.00 WIB.

Pantauan di lokasi, sampai pukul 18.30 WIB, sebagian buruh masih bertahan di lokasi demo. Mereka bertekad menunggu dewan pengupahan menetapkan UMK.  Demikian juga polisi terus berjaga-jaga.  Setidaknya dua unit water cannon, dan puluhan kendaraan dari Sabhara, Pelopor, Brimob dan anti huru hara, disiagakan mengamankan aksi unjuk rasa buruh. Akibat aksi itu Jalan Raya Tegar Beriman sempat mengalami kemacetan, akibat penutupan satu jalur kendaraan yang dikhususkan area demo para buruh. [] Harian PAKAR/Admin

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top