Kab. Bogor

Agar Kejadian Sate Sianida tak Terjadi di Bogor

asep

Oleh: Asep Saepudin

(Komisioner KPAD Kabupaten Bogor)

BOGOR-KITA.com, CIBINONG – Kasus sate sianida di Bantul merupakan kasus kematian kedua yang diakibatkan oleh racun Kalium Sianida (KCN). Sobat, mungkin anda masih ingat kasus pembunuhan berencana yang dilakukan oleh Jessica Kumala Wongso terhadap sahabatnya sendiri yang mengakibatkan Wayan Mirna Salihan meregang nyawa setelah minum Kopi Vietnam yang telah dibubuhi racun sianida.

Kini terulang kembali, sekalipun sasarannya tidak sesuai target pelaku. Seorang anak tak berdosa harus meregang nyawa. Naba Rais Prasetyo bocah berusia 9 tahun meninggal setelah menyantap sate yang diberi racun sianida oleh Na (22) di Bantul, DIY.

Peristiwa yang bermula dari ayah korban yang berprofesi sebagai driver ojol menerima orderan untuk mengirimkan paket takjil dari seseorang yang berinisial NA ke alamat seseorang yang berinisial T.

Baca juga  Ratusan Pendukung Cakades Parung Ikuti Giat Pengundian Nomor Urut

Singkat cerita, si T ini menolak kiriman tersebut, karena yang bersangkutan tidak pernah merasa memesan sesuatu. Sehingga dibawa pulanglah paket kiriman itu oleh sang driver ojol dan disantap oleh anak istrinya, akhirnya sang anak meregang nyawa sementara ibunya masih bisa tertolong.

Apa poin penting yang patut diambil pelajaran dari peristiwa tersebut?

Ada dua kelalaian dari sang driver ojol tersebut, pertama dia tidak profesional. Seharusnya sebagai driver ojol bersikap profesional, jangan sampai menerima orderan tanpa melalui aplikasi. Kelalaian kedua, dia ceroboh,
seharusnya dia teliti terlebih dahulu dalam menerima barang. Bingkisan tersebut seharusnya diantar kembali ke pemberinya, jika memang ditolak oleh calon penerimanya. Jangan kegirangan dan begitu mudah dia
berikan untuk dimakan oleh anak istrinya. Maka akibat dari dua kelalaian tersebut, keluargalah yang jadi korban, yang mengakibatkan penyesalan tanpa ujung.

Baca juga  PSSI: Pakansari Telah Penuhi Standar Piala Dunia U-20 2021

Yang berikutnya saya mengimbau kepada masyarakat secara luas, agar jangan mudah menerima bingkisan atau pemberian dalam bentuk apapun dari seseorang yang tidak dikenal yang tidak jelas alamat dan kedudukannya. Terutama kepada para orang tua, baik ayah maupun ibu, jika mendapati hal yang tidak jelas, lebih baik dibuang saja dari pada berisiko fatal. Utamakan menyantap makanan hasil masak sendiri di rumah. Apalagi di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini, untuk menjaga sterilisasi makanan yang akan disantap. Akan lebih jauh terjamin kebersihannya dari pada masakan dari luar yang tidak kita ketahui proses masak dan penyajiannya.

Yang tidak kalah mencengangkan lagi adalah, kok begitu mudah untuk mendapatkan racun sianida tersebut? Bisa online pula!? Ini patut jadi perhatian serius bagi aparat berwenang untuk lebih menertibkan lagi prosedurnya. Agar tidak sembarang orang mudah untuk mendapatkan barang tersebut. Sehingga tidak terulang kasus serupa. Cukuplah dua kasus di atas jadi pembelajaran pilu bagi kita semua. Terakhir, penanaman nilai-nilai agama dan
moral sejak dini sangat penting dari orang tua bagi anak-anaknya, agar kelak dewasa tidak mudah terbawa arus pergaulan bebas. Dari asmara hingga hubungan terlarang yang berujung petaka dan berakhir
penyesalan yang tiada tara. Semoga bermanfaat.[]

Baca juga  Jelang Ramadan , Remaja Masjid Al-Mukhlasin Gelar Pawai Obor
Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top