BOGOR-KITA.com – Program Perhutanan Sosial membantu Pemerintah Kabupaten Bogor dalam menyejahterakan masyarakat melalui pemberian SK IPHPS dalam skema Kerjasama Pengelolaan Perlindungan dan Kemitraan Kehutanan (Kulin KK).
Hal tersebut dikemukakan Ade Yasin dalam seminar nasional bertajuk “Percepatan Implementasi Perhutanan Sosial di Kabupaten Bogor” yang diselengarakan BOGOR-KITA.com di Gedung Serba Guna I, Kompleks Pemkab Bogor, Jalan Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor, Kamis (4/4/2019).
Sebelum menyampaikan paparan sebagai keynote speaker, Bupati Bogor Ade Yasin dan Administratur Perum Perhutani / Kepala Kesatuan Pemangkuan Hutan (KKPH) Bogor Jerry Purwo Nugroho menandatangani memorandum of understanding (MoU) percepatan implementasi perhutanan sosial di Kabupaten Bogor.
Ade Yasin menyoroti banyaknya petani warga kabupaten Bogor yang berkeinginan mengembangkan produk-produk pertanian unggulan seringkali terbentur dengan masalah tidak adanya lahan untuk bercocok tanam.
“Dengan adanya percepatan implementasi Perhutanan Sosial di kabupaten Bogor melalui MoU antara Bupati Bogor dengan Perum Perhutani KPH Bogor akan menjadi salah satu solusi penyelesaian,” tutur Ade Yasin.
Ade Yasin mencontohkan salah satu produk unggulan yang sudah dikenal luas yang berasal dari kawasan hutan dan merupakan karya dari warga Bogor adalah kopi Cibulao dimana melalui tawaran harga lelang yang pernah dilaksanakan pada saat pameran beberapa waktu lalu kopi dibanderol Rp.2.000.000 per kilogram.
Selain Ade Yasin, seminar menampilkan pembicara Jo Kumala Dewi (Direktur Kemitraan Lingkungan pada Dirjen PSKL Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan), Jerry Purwo Nugroho (Administratur KPH Bogor), Tosca Santoso (Pendamping Masyarakat penerima Perhutanan Sosial di Cianjur) dan Direktur Utama PT Prayoga Pertambangan dan Energy (PT PPE) Dr Radjab Tampubolon sebagai moderator. [] Hari