BOGOR-KITA.com – Bupati Bogor Ade Yasin menginstruksikan Dinas Pertanian dan Peternakan, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor untuk berkolaborasi menekan jumlah kasus stunting pada anak. Secara khusus ia meminta Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor menjadi pimpinan.
“Prinsipnya kolaborasi antar dinas bagaimana caranya mengurangi jumlah stunting , leadernya harusnya Dinas Kesehatan,” kata Ade Yasin di Cibinong, Kamis (12/9/2019).
Ade Yasin mengatakan masih ada 188.000 anak menderita stunting di Kabupaten Bogor hingga akhir 2018. Namun ia mengaku bahwa itu sumber dari pemerintah pusat. Pihaknya meminta dinas terkait untuk mendata ulang karena menurutnya angkanya kemungkinan lebih rendah.
“Saya suruh ditelusuri lagi inventarisir lagi, karena masih ada perbedaan data jumlah stunting di Kabupaten Bogor dengan data di pusat. Misalnya kecamatan yang kita data tidak memiliki kasus stunting ternyata menurut data pusat ada. Saya minta untuk didata ulang,” tegasnya.
Stunting merupakan permasalahan gagal tumbuh dan kembang pada balita akibat kekurangan gizi kronis dalam jangka waktu yang lama. Biasanya terjadi sejak dalam masa kandungan, masa awal bayi baru lahir dan baru akan nampak ketika anak usia dua tahun. [] Hari