BOGOR-KITA.com, CIBINONG – Aspirasi buruh yang menolak omnibus law UU Cipta Kerja akan disampaikan kepada presiden.
Hal ini dikemukakan Bupati Bogor Ade Yasin saat berdialog dengan perwakilan buruh di Pendopo Bupati Bogor, Cibinong pada Kamis (15/10/2020).
Hadir dalam acara itu Kapolres Bogor, AKBP Roland Rolandy dan Dandim 0621/Kabupaten Bogor Letkol Inf. Sukur Hermanto.
Dari pihak buruh hadir para ketua serikat pekerja dan ketua serikat buruh se-Kabupaten Bogor.
Ditemui usai dialog, Ade Yasin mengatakan bahwa inti pertemuan tersebut adalah bahwa serikat pekerja menyampaikan aspirasi penolakan terhadap Omnibus Law Undang-Undang (UU) Cipta Kerja.
“Sudah didiskusikan dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor juga mendukung penolakan regulasi yang baru disahkan, apabila memang dipandang terlalu memberatkan,” katanya.
Hanya saja, imbuhnya, draft final seperti apa isinya kita belum pasti, yang selama ini diakses dan beredar adalah draft versi Baleg DPR yang masih 925 halaman, jadi harus kita lihat dulu dfar finalnya.
Dalam kesempatan itu, Ade Yasin menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para buruh yang sudah bersama-sama menjadikan Kabupaten Bogor tetap kondusif.
“Idealisme para pekerja yang tinggi rupanya mampu menjaga kondusifitas wilayah, kami Pemkab Bogor berterima kasih sebesar besarnya,” ujarnya.
Terkait rencana aksi 20 ribu buruh yang akan turun ke jalan di wilayah Bogor pada jumat (16/10/2020), Ade Yasin mengatakan, sudah berkoordinasi dan sudah diadakan pertemuan. “Berapapun yang turun ke jalan yang penting saya jaminan kondusifitas. Aspirasi para buruh akan kami sampaikan kepada Presiden Republik Indonesia dan kami minta agar tetap sama-sama menjaga kondusifitas, karena menjaga kondusifitas bukan hanya tanggung jawab kami saja,” kata Ade Yasin.
Ade Yasin meminta, agar saat aksi, para buruh tetap menjaga protokol kesehatan untuk mencegah munculnya klaster covid-19 demo buruh. [] Hari/Diskominfo Kabupaten Bogor