BOGOR-KITA.com, JAKARTA – Pelabuhan Patimban akan membawa perubahan baru di Kabupaten Subang. Di sekitar pelabuhan akan dibangun kota baru seluas 1.000 hektar, dan pusat pemerintahan Subang akan dipindahkan ke ,lokasi mendekati akses Tol Patimban.
Hal ini terungkap dalam Rapat Koordinasi Penyelesaian Pelabuhan Patimban antara Ridwan Kamil dengan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Jakarta, Selasa (3/12/2019).
Presiden Jokowi sudah meninjau Pelabuhan Patimban. Pelabuhan berbiaya Rp50 trilun itu itu merupakan pelabuhan kedua terbesar di Indonesia setelah Priok.
Ridwan Kamil mengingatkan, Pelabuhan Patimban jangan sampai seperti Tanjung Priok. “Pelabuhannya bagus, tapi aksesnya semrawut,” imbuhnya.
Menurut Emil, pihaknya sudah meminta kepada JICA (Japan International Cooperation Agency), yang merupakan perwakilan pemerintah Jepang yang terlibat dalam pembangunan Pelabuhan Patimban, untuk mulai mendesain kota baru tersebut.
“Saya sudah minta ke JICA bulan Januari 2020 untuk mulai mendesain masterplan sebuah kota, sehingga jelas kalau mau ada pusat pemerintahan Subang silakan, rekreasi, industri dan lainnya. Akhirnya (Patimban) menjadi contoh pelabuhan di Indonesia,” ucapnya.
Dalam rapat, dibahas pula pematangan persiapan soft operation launching Pelabuhan Patimban, yang rencananya digelar pada Juni 2020.
Luhut menyarankan agar pemindahan pusat pemerintahan Kabupaten Subang disertai dengan penataan kota baru. “Saran saya pemindahan pusat pemerintahan Subang ini langsung sekalian dengan penataan kota barunya ini,” ucapnya.
Luhut juga memastikan, masterplan kota baru tersebut akan disiapkan oleh Jepang dalam kurun empat bulan. Dan PT RNI (Persero) akan menyiapkan lokasi dengan luas sekitar 1.000 hektare.
“Lokasi pembentukan kota baru ini sudah disiapkan 1.000 hektar oleh RNI,” katanya. “Rencananya pemindahan pusat pemerintahan Subang lokasinya mendekati akses tol Patimban,” tambahnya.
Bupati Subang Ruhimat menyambut baik rencana pemindahan pusat pemerintahan Kabupaten Subang. Meski begitu, lokasinya tidak terlalu dekat dengan area pelabuhan Patimban.
“Kami berencana untuk memindahkan pusat pemerintahan, sehingga menjadi klaster. Tapi, lokasinya bukan berarti pindah ke wilayah pelabuhan Patimban. Tapi, masih radius 30 kilometer dari Patimban,” katanya.
Selain itu, Ruhimat berkata, pelabuhan Patimban akan membuat roda perekonomian Kab. Subang berputar lebih cepat. Dengan begitu, lanjut dia, kesejahteraan masyarakat sekitar akan terus meningkat.
“Kota baru yang di dalamnya memuat muntahan-muntahan ekonomi dari pelabuhannya dan di dalamnya ada pusat pemerintahan,” ucapnya. [] Admin/Humas Pemdaprov Jabar