Kota Bogor

Biskita Transpakuan Rencana Dikenakan Tarif Rp5.500, Pemkot Kaji Tiket Terusan

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan memberlakukan tarif Biskita Transpakuan pada tahun 2023 ini. Namun sampai saat ini Pemkot Bogor masih mengusulkan besaran tarif Biskita Transpakuan ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Besaran tarif Biskita Transpakuan yang diusulkan ke Kemenhub oleh Pemkot Bogor sebesar Rp5.500. Selain itu Pemkot Bogor juga sedang membahas mengenai tiket terusan Biskita Transpakuan dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim mengatakan Pemkot Bogor masih mematangkan rencana penerapan tarif Biskita Transpakuan sebesar Rp5.500. Untuk itu pengguna Biskita Transpakuan sampai saat ini belum dipungut biaya alias gratis.

“Pertimbangannya tarif yang kira-kira sesuai dengan kemampuan masyarakat, ini pak wali kota membutuhkan waktu untuk mempelajari itu,” ucap Dedie A Rachim, Kamis (5/1/2023).

Baca juga  Tak Mampu Bayar, BUMD PDJT Tangguhkan UMK 2015

Ia menjelaskan, tidak berlakukan tarif terusan, maka nantinya penumpang harus dua kali bayar. Untuk itu pihaknya sedang memikirkan dan juga mendorong IT BPTJ agar dapat menyelesaikan permasalahan ini.

“Contohnya ketika pengguna naik dari halte Parung Banteng akan ke Stasiun Bogor, maka penumpang harus turun di halte Ahmad Yani, dan naik kembali bus dengan rute yang berbeda untuk melanjutkan ke arah Stasiun Bogor,” jelasnya.

Dengan demikian, Dedie menerangkan bahwa penerapan tarif terusan sendiri dibuat agar meringankan biaya yang dikeluarkan pengguna Biskita Transpakuan saat mulai diberlakukan nantinya.

“Misalkan begini, bayar sekali di halte Parung Banteng pukul 09.00, sampai di halte A Yani 09.30 WIB artinya masih satu tarif sampai ke Stasiun Bogor. Tetapi kalau tidak diselesaikan dari sisi sistem (tarif terusan) maka dia akan bayar dua kali,” terangnya.

Baca juga  Bisa Bikin Kecelakaan, Ini Cara Cegah Microsleep dan Highway Hypnosis saat Mudik

Oleh karena itu, Pemkot Bogor hingga kini belum segera mengumumkan penerapan tarif Biskita Transpakuan yang sebelumnya dijadwalkan akan mulai diberlakukan pada awal Januari 2023. Dedie beralasan penundaan pengumuman tarif Biskita Transpakuan karena beberapa pertimbangan aspek teknis yang musti diselesaikan.

Saat disinggung besaran tarif sebesar Rp5.500, Dedie kembali menjelaskan bahwa Pemkot Bogor masih mengkaji terkait Ability To Pay (ATP) yaitu kemampuan masyarakat dalam membayar tarif dan Willingness To Pay (WTP) atau kemauan masyarakat dalam membayar tarif yang ada.

“Jadi dua unsur ini yang masih kita proses untuk didata dan dikaji, ini pak wali sedang mempelajari, sedang berfikir termasuk juga karcis ini bisa menjadi karcis terusan, karena kalau Rp5.500 tidak diberlakukan karcis terusan tarifnya ketinggian,” ungkapnya.

Baca juga  DPRD dan Gubernur Jabar Setujui CPDOB Tasikmalaya Selatan, Cianjur Selatan, dan Garut Utara

“(Jika tidak ada penerapan karcis terusan) maka dari Parung Banteng ke Stasiun harus bayar Rp11. 000. Artinya sehari Rp22.000. Kalau menurut pertimbangan pak wali masih terlalu mahal,” pungkasnya. [] Ricky

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top