Nasional

Tak Proses Aksi Injak Foto Jokowi, IPW Desak Kapolda Jayapura Dipecat

Neta S Pane

BOGOR-KITA.com – Indonesia Police Watch (IPW) mendesak Mabes Polri segera mencopot Kapolda Papua Irjen Yotje Mende dan Kapolres Jayapura AKBP Jeremias Rontini. Sebab, hingga saat ini, kasus penyobekan dan aksi menginjak-injak foto Presiden Jokowi di Hotel Aston, Jayapura tak kunjung diproses.

Kasus penyobekan dan menginjak-injak foto Presiden Jokowi ini baru pertama kali terjadi, sejak mantan Gubernur Jakarta itu dilantik menjadi presiden. “Jika Polri tidak bertindak cepat dan tegas, aksi sama akan kembali terulang. Padahal aksi itu melanggar UU, mengingat presiden adalah simbol negara dan melecehkan presiden adalah melecehkan negara,” kata Ketua Presidium IPW, Neta S Pane, dalam siaran pers yang dikirim ke Redaksi BOGOR-KITA.com, Rabu (4/3/2015).

Baca juga  Serahkan Sertifikat Tanah di Natuna, Presiden: Simbol Natuna Adalah Indonesia

Ironisnya, dari penelusuran IPW, aksi penyobekan dan penginjak-injakan foto Presiden Jokowi itu terjadi di depan Wakil Direktur Intel Polda Papua AKBP Alfred Papare. Aksi itu seperti dibiarkan oleh para polisi yang berada di TKP. Aksi pelecehan terhadap foto Presiden Jokowi ini baru berhenti setelah aparat TNI dari Kodam Cendrawasi turun tangan dan saat ini video aksi penyobekan dan penginjakan foto itu berada di aparat TNI Kodam Cendrawasi.

Aksi itu sendiri dilakukan sejumlah orang yang menyerbu Konferda Bara JP (Barisan Relawan Jokowi Presiden) di Hotel Aston Jayapura pada Sabtu (28/2/2015). Selain menyobek dan menginjak-injak foto Presiden Jokowi, massa juga menganiaya peserta konferda. Ironisnya, polisi yang ada di TKP tidak berbuat banyak. Justru aparat TNI yang berhasil menenangkan situasi. Padahal aksi penyerbuan itu melanggar Pasal 173 KUHP dan penganiayaan melanggar Pasal 351 ayat 2. Kasus ini menjadi preseden buruk bagi Polri. Untuk itu IPW mendesak Mabes Polri segera mencopot Kapolres Jayapura AKBP Jeremias Rontini dan Kapolda Papua Irjen Yotje Mende. Selain itu Polri harus segera mengusut kasus penyobekan dan penginjak-injakan terhadap foto Presiden Jokowi. “Selain menangkap pelakunya, Polri juga harus segera menangkap provokator yang membiayai aksi massa penyerbu tersebut. Ketidakseriusan aparat Polri dalam mengantisipasi dan menjaga keamanan membuat banyak pihak terpaksa membawa bawa dan melibatkan aparat TNI dalam menjaga keamanan, termasuk dalam kasus penyerbuan, penyobekan dan penginjak-injakan foto Presiden Jokowi di acara Konferda Bara JP di Jayapura,” tutup Neta. [] Admin

Baca juga  IPW Desak Polisi Usut Pengusaha Galian yang Mengancam Membunuh Wartawan Harian PAKAR di Cileungsi
Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top