Kab. Bogor

Subici, Pengolahan Ubi Ungu Cikarawang menjadi Susu Ubi yang Unik

Hasil olahan Susu Ubi Cikarawang Sumber: Dokumen pribadi
Hasil olahan Susu Ubi Cikarawang Sumber: Dokumen pribadi

Oleh: Anna Kamilatunnisa (Mahasiswi KKNT IPB)

Kuliah Kerja Nyata Tematik Institut Pertanian Bogor Kelompok Bogorkab42

Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

BOGOR-KITA.com, DRAMAGA – Pengolahan ubi ungu menjadi produk bernilai lebih di Desa Cikarawang dinilai kurang dan masih secara tradisional. Hal ini mengakibatkan pemanfaatan ubi ungu kurang optimal, sehingga perlu adanya modifikasi pengolahan ubi ungu menjadi produk yang bernilai lebih dan berkelanjutan.

Beberapa penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kandungan antosianin pada ubi ungu sangat bermanfaat bagi tubuh manusia dan harus dimanfaatkan secara optimal (Hardoko et al. 2010). Sementara itu, penelitian lainnya menyebutkan bahwa ubi ungu mengandung karbohdirat yang cukup tinggi sebagai pengganti sumber karbohidrat dalam tubuh (Husna et al. 2013).

Maka dari itu, Kelompok KKNT Bogorkab42 mengadakan kegiatan pembuatan Subici (Susu Ubi Ungu Cikarawang) sebagai langkah alternatif dalam memanfaatkan dan mengolah potensi perkebunan Desa Cikarawang, yaitu ubi ungu menjadi produk UMKM yang bernilai lebih dan berkelanjutan.

Ubi ungu (Ipomea batatas) merupakan salah satu ubi jalar yang masuk famili Convolvulaceae dan dikategorikan sebagai tanaman ubi yang hidup secara menjalar atau melilit. Ubi ungu merupakan tanaman dikotil dengan daun berbentuk hati dan warna daging yang khas, yaitu ungu pekat. Ubi ungu banyak ditemukan di Indonesia yang beriklim tropis dengan tanah cenderung basah. Ubi ungu memiliki dua akar, yaitu akar sejati berperan sebagai penyerap hara, dan akar tunggang sebagai penopang tubuhnya (Supadmi 2009).

Kandungan ubi ungu kaya akan antosianin yang bermanfaat sebagai antioksidan dalam tubuh. Selain kaya akan antosianin, ubi ungu juga mengandung banyak kandungan senyawa lainnya, seperti tannin, saponin, flavonoid, terpenoid, steroid, alkaloid, dan fenol. Kandungan tersebut mengakibatkan ubi ungu dikenal sebagai tanaman yang kaya akan khasiatnya, yaitu berperan sebagai anti infeksi, anti kanker, anti inflamasi, anti diabetes, dan anti bakteri (Husna et al. 2013).

Baca juga  Warga Desak Pemkot Bogor Perbaiki Jalan Marcedes Benz

Susu sapi segar merupakan produk susu yang dihasilkan dari sapi perah langsung tanpa adanya zat tambahan di dalamnya. Sapi perah di Indonesia cukup banyak sejak tahun 1940. Susu dikatakan sebagai minuman yang kaya akan lemak dan protein hewani yang berguna bagi anak-anak dalam pertumbuhan dan pembentukan sel-sel di dalam tubuhnya. Kandungan di dalam susu sapi segar ialah laktosa, protein, dan lemak susu. Selain tiga kandungan utama, susu sapi juga mengandung air, mineral, vitamin, dan abu meskipun dalam jumlah yang sedikit (Triani 2011).

Alat yang dibutuhkan untuk pembuatan Subici ialah blender untuk mencampurkan dan menghaluskan, pisau untuk memotong, botol sebagai wadah kemasan susu, serta kompor dan panci untuk merebus.

Bahan yang digunakan untuk pembuatan Subici ialah ubi ungu, gula pasir, dan susu segar plain flavour. Pembuatan Subici berbahan dasar ubi ungu dan susu murni, dengan menggunakan alat utama blender. Berikut merupakan langkah-langkah dalam pembuatan Subici.

Pertama, ubi ungu direbus selama 20 menit dengan menggunakan panci. Setelah itu, ubi ungu dikupas dari kulitnya, lalu dipotong menjadi 4 bagian. Susu sebanyak 250 ml dimasukkan ke dalam blender, lalu ditambahkan ubi sebanyak 4 potong. Perbandingan antara susu dengan ubi ungu ialah 2:1. Kemudian, sebanyak 3 sdm gula pasir ditambahkan ke dalam blender. Semua bahan di dalam blender dicampur dan dihaluskan hingga sesuai dengan tekstur yang diinginkan. Selanjutnya, susu disajikan di dalam kemasan botol, dan dimasukkan ke dalam kulkas selama 1 jam. Susu siap untuk diminum.

Poses modifikasi pengolahan ubi ungu berhasil dilakukan menjadi produk bernilai lebih, yaitu menjadi susu ubi ungu. Produk Subici bernilai lebih, hal ini karena kandungan yang terdapat di dalamnya bukan hanya murni antosianin dari ubi ungu yang berperan sebagai antioksidan, namun juga terdapat protein hewani dari susu segar yang berperan bagi perbaikan gizi, khususnya bagi anak-anak.

Baca juga  IPB University Jalin Kerjasama Lisensi Inovasi Sorinfer dengan PT Prima Agrostis Nusantara

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Suryowardojo (2012), yang menunjukkan bahwa susu sapi segar memiliki kandungan protein sebesar 31,3% protein hewani dan 53,3% lemak dari sampel sebanyak 250 ml. Kandungan yang terdapat pada susu apabila dicampur dengan ubi ungu, mengakibatkan meningkatnya kandungan dalam produk susu ubi ungu tersebut, yaitu protein hewani dan lemak dari susu, serta karbohidrat dan antosianin dari ubi ungu. Pengolahan ubi ungu yang dimodifikasi dari teknologi sederhana menjadi teknologi modern mengakibatkan produk susu ubi menjadi bernilai lebih.

Teknologi sederhana menghasilkan ubi dalam seperti pada umumnya, yaitu ubi rebus, ubi goreng dan menjadikan ubi sebagai bahan tambahan. Sementara itu, modifikasi teknologi pengolahan menjadi teknologi modern yang ramah lingkungan membuat ubi ungu menjadi produk baru, yaitu ubi ungu yang kaya akan kandungan protein dan antosianin di dalamnya. Proses pengolahan tanpa mengurangi kandungan yang terdapat di dalam ubi ungu dikenal dengan sebutan modifikasi bahan pangan berupa ubi ungu menjadi produk unggul (Sutaguna 2017).

Penerapan teknologi modern secara berkelanjutan dalam mengolah ubi ungu menjadi produk bernilai lebih akan sangat berperan bagi kehidupan masyarakat di Desa Cikarawang. Umumnya, masyarakat Desa Cikarawang menjadikan lahan pertanian sebagai sumber mata pencaharian. Namun, minimnya pengetahuan akan teknologi dan marketing membuat potensi Desa Cikarawang kurang dimanfaatkan secara optimal. Melalui kegiatan pembuatan Subici (Susu Ubi Cikarawang), masyarakat Desa Cikarawang akan mendapatkan penghasilan sampingan dengan memanfaatkan, mengolah, dan menjual produk Subici menjadi produk UMKM khas Cikarawang yang kaya akan kandungan proteinnya.

Proses pemasaran melalui berbagai platform dan pengetahuan dasar akan Digital Marketing penting untuk dilakukan, agar penjualan produk Subici tidak hanya pada satu toko dan terpusat pada satu daerah. Namun, seperti penelitian yang dilakukan oleh Gumilang (2017), dimana peningkatan penjualan secara global dapat dilakukan dengan pemahaman akan Digital Marketing dan strategi pemasaran yang baik. Kegiatan pembuatan Subici (Susu Ubi Ungu Cikarawang) menjadi produk UMKM bernilai lebih dan berkelanjutan yang kaya akan kandungan protein hewani dan antosianin dinilai efektif dalam pemanfaatan potensi Desa Cikarawang secara optimal. Selain itu, pemahaman akan strategi pemasaran yang baik juga menjadi langkah solutif dalam memahami langkah pemasaran secara global.

Baca juga  Program Pengabdian Mahasiswa IPB University di Desa Cibanteng Lolos Nasional

Daftar Pustaka

Hardoko, Hendarto L, Siregar TM. 2010. Pemanfaatan ubi jalar ungu (Ipomea batatas L.) sebagai pengganti sebagian tepung terigu dan sumber antioksidan pada roti tawar. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan. 21(1): 25-32.

Husna NE, Novita M, Rohaya S. 2013. Kandungan antosianin dan aktivitas antioksidan ubi jalar ungu segar dan produk olahannya. Agritech. 33(3): 296-302.

Gumilang RR. 2017. Implementasi Digital Marketing terhadap peningkatan penjualan hasil Home Industry. Coopetition. 10(1): 9-14.

Supadmi S. 2009. Studi variasi ubi jalar (Ipomea batatas L.) berdasarkan morfologi, kandungan gula reduksi dan pola pita isozim [Tesis]. Surakarta (ID): Universitas Sebelas Maret.

Suryowardojo P. 2012. Penampilan kandungan protein dan kadar lemak susu pada sapi perah Mastitis Friesian Holstein. Journal Experiment of Life Science). 2(1): 42-48.

Sutaguna INT. 2017. Modifikasi makanan tradisional Bali berbahan dasar ayam sebagai daya tarik wisata di Desa Mengwi Badung. Jurnal Ilmiah Hospitality Management. 8(2): 4-11.

Triani. 2011. Analisis produksi susu, presentase protein susu, dan konsumsi hijauan sapi FH (Fries Holland) pada tingkat laktasi yang berbeda di UPT Ruminansia Besar Dinas Pertenakan Kabupaten Kampar [Skripsi]. Riau (ID): Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

1 Comment

1 Comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top