BOGOR-KITA.com, JAKARTA – Sebanyak 8.249 mahasiswa warga DKI Jakarta saat ini sedang mengikuti interview secara virtual dalam seleksi mendapatkan Beasiswa atau Bantuan Biaya Pendidikan Baznas Bazis DKI Jakarta tahun 2020.
Dari 8.249 pendaftar, terdapat 2.289 mahasiswa asal Jakarta Timur yang mengikuti interview dalam seleksi tersebut.
Selama 3 hari seleksi sejak Senin (5/10/2020), di kantor Baznas Bazis Jakarta Timur sampai Rabu (7/10/2020) ada beberapa mahasiswa dari Perguruan Tinggi Bogor, Cikarang dan Semarang.
Demikian dikatakan Koordinator Panitia Seleksi Mahasiswa Baznas Bazis Jakarta Timur Hafidh Aulia Rahman Rabu (7/10/2020) petang.
Lebih lanjut diungkapkan Hafidh, hari pertama 220 mahasiswa ikut wawancara terdapat 2 mahasiswa IPB University (Bogor), dan seorang mahasiswa Universitas Pakuan Bogor.
Hari kedua dari 360 orang peserta, ada 14 mahasiswa perguruan tinggi Bogor dan seorang mahasiswa Universitas Negeri Semarang. Sedang hari ketiga dari 200 peserta ada mahasiswa Perguruan Tinggi Bogor dan Cikarang.
Menurut Hafidh seharusnya tes wawancara ini selesai Jumat (9/10/2020) besok. “Tetapi itu tidak mungkin selesai untuk lebih 2.000 peserta. Karena itu kami usulkan wawancaranya ditambah sehari lagi sampai Sabtu,” kata Hafidh.
Sementara Koordinator Baznas Bazis Jakarta Timur Aminudin menjelaskan, dalam Program Masa Depan Jakarta (MDJ), Baznas Bazis DKI memberikan beasiswa atau bantuan biaya pendidikan tahun 2020 untuk 3.200 mahasiswa dari keluarga miskin namun berprestasi. Pendaftaran telah dibuka sejak 14 September -2 Oktober 2020. Ternyata peminatnya 8.249 orang untuk memperebutkan 3.200 calon penerima beasiswa.
Dari jumlah itu Baznas Bazis Jakarta Timur mendapat jatah 700 mahasiswa dari 2.289 peminat.
Mahasiswa sejumlah itu sejak 5 Oktober mengikuti tes interview zooming di kantor Baznas Bazis Jakarta Timur di Gedung Walikota Jakarta Timur.
Diharapkan para mahasiswa yang berhasil mendapatkan beasiswa diumumkan namanya pada 11 Oktober 2020 mendatang
Tercatat dari 3.200 calon penerima beasiswa Baznas Bazis DKI dalam program Masa Depan Jakarta (MDJ), untuk Jakarta Barat mendapat kuota 400 orang, Jakarta Pusat 300 orang, Jakarta Selatan 700, Jakarta Timur 700, Jakarta Utara 400 dan untuk provinsi DKI Jakarta bersama Kabupaten Kepulauan Seribu sebanyak 700 mahasiswa. [] Hardjo