Kota Bogor

Sambut 2021, Forkopimda dan Tokoh Lintas Agama Kota Bogor Serukan Kebersamaan

Renungan dan Doa Bersama Akhir Tahun’ di Balai Kota Bogor, Kamis (31/12/2020).

BOGOR-KITA.com, BOGOR –  Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan para tokoh lintas agama Kota Bogor serukan kebersamaan, dan tidak merayakan pergantian tahun dengan pesta pora.

Seruan ini disampaikan dalam ‘Renungan dan Doa Bersama Akhir Tahun’ di Balai Kota Bogor, Kamis (31/12/2020).

Tampak hadir Wali Kota Bogor Bima Arya, Danrem 061/Suryakencana Brigjen TNI Achmad Fauzi, Dandim 0606/Kota Bogor Kolonel Inf Robby Bulan, Dandenpom III/1 Siliwangi Bogor, Letkol CPM Sutrisno, Wakapolresta Bogor Kota AKBP Arsal Sahban, Sekda Kota Bogor Syarifah Sofiah.

Dari tokoh lintas agama tampak KH Mustofa Abdullah Bin Nuh (Islam), Romo Michael Endro (Katolik), Pdt. Torang Panjaitan (Kristen), Made Sutem (Hindu), Candra Kusuma (Budha) dan Tjoa Ang Tries (Konghucu).

Dalam acara itu Forkopimda dan tokoh lintas agama secara bergantian menyampaikan pandangannya terkait apa yang terjadi selama 2020 dan harapan di 2021 sebagai bahan renungan dan evaluasi.

Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, 2020 merupakan ujian keimanan bagi kita semua. “Karena itu penting bagi kita semua untuk bermuhasabah mengevaluasi bersama-sama secara keimanan bersama tokoh lintas agama. Tujuannya agar melangkah menuju 2021 kita memiliki bekal keimanan yang lebih kuat dan kebersamaan yang lebih kuat,” ungkap Bima.

Baca juga  Suhendra Jabat Kepala Imigrasi Kelas I Bogor

“Ini adalah simbol kebersamaan kita, simbol bagi keinginan kita untuk terus menguatkan keimanan dan kebersamaan kita,” tambahnya.

Ke depan, lanjut Bima, pertarungan melawan covid-19 masih panjang. Untuk itu, para tokoh agama bersama pemerintah akan terus membangun komunikasi kepada warga semua agar bisa memahami apa yang harus dilakukan terkait dengan covid-19.

“2020 berat sekali tetapi Alhamdulillah banyak indikasi yang menunjukan bahwa kita sudah rebound secara ekonomi. Tetapi secara kesehatan masih harus kerja keras. Mudah-mudahan vaksin lancar dan protokol kesehatan semakin dikuatkan. Kami juga mengimbau agar warga melewati malam pergantian tahun ini dengan tawadhu, tidak ada perayaan-perayaan. Ini masanya prihatin, saatnya menguatkan keimanan dan mendekatkan kepada keluarga,” tandasnya.

Senada dengan Bima Arya, Danrem 061/Suryakencana Brigjen TNI Achmad Fauzi menyampaikan bahwa pada momen pergantian tahun ini kebersamaan harus dikuatkan guna mencegah terjadinya perpecahan bangsa. Pasalnya, kondisi negara kita yang memiliki keragaman, baik agama dan budaya.

“Harus ingat, NKRI sudah diproklamasikan pada 17 Agustus 1945. Kalau kita merasa NKRI, mari kita dukung bersama-sama. Seluruh agama, seluruh suku bangsa di Indonesia sudah setuju dan sependapat, mari kita laksanakan. Kita sama-sama harus menjaga dan menghormati itu,” kata Danrem.

Ia juga mengingatkan agar masyarakat bijak menyikapi paham-paham yang berpotensi menimbulkan perpecahan. “Tidak ada negara lain di atas NKRI. Tidak ada apapun itu, tidak ada khilafah, komunis, RMS, OPM, tapi hanya ada satu NKRI. Tugas kami memastikan itu bisa tetap terjaga sampai kapanpun,” tegasnya.

Baca juga  Corona Kabupaten Bogor: Positif Turun, 60, Sembuh 14, Meninggal Nihil

“Kalau kita sudah kompak, semua masalah akan selesai, semua kesulitan akan selesai, apalagi ditambah dengan doa bersama, doa yang tulus dan ini adalah momen yang tepat menjelang tahun yang baru. Mari kita sama-sama memanjatkan doa supaya kita selalu diberikan kesehatan dan keselamatan, negara Indonesia diberikan kedamaian dan keharmonisan,” tambah dia.

Sementara itu, KH Mustofa Abdullah Bin Nuh memaknai pergantian tahun sebagai momentum evaluasi diri. “Maka menghadapi pergantian tahun ini, kita sesungguhnya umat yang beragama dan beriman tidak merayakannya dengan pesta pora tapi justru memperingatinya bahwa kita sedang mengalami kehabisan waktu. Tahun demi tahun berlalu, artinya umur kita semakin berkurang,” ujar Mustofa.

“Kita berharap kepada Tuhan yang maha kuasa agar tahun 2020 kemarin segala kekurangan kita ditambal dan jadikanlah berbagai musibah yang terjadi di 2020 memberi hikmah tersendiri bagi kita dan menjadi ladang pahala bagi kita semua. Apakah itu konflik, apakah itu ormas-ormas yang menciptakan kerusuhan, apakah itu krisis ekonomi dan lain sebagainya, kalau kita hadapi dengan penuh keimanan, itu akan menjadi ladang pahala,” kata Kyai Toto, sapaan akrab KH Mustofa Abdullah Bin Nuh.

Baca juga  Tingkatkan Kewaspadaan, Satlantas Polresta Bogor Kota Bagikan Kunci Ganda ke Pengendara

Di tempat yang sama, Romo Michael Endro mengungkapkan bahwa seluruh dunia terdampak Covid-19, termasuk Indonesia. “Saya ingin mengajak, bahwa Pandemi Covid ini jangan diletakan pada beban pemerintah pusat dan pemerintah daerah saja. Tetapi mari ini harus menjadi panggilan kita bersama. Saya bersyukur, ketika terjadi covid, kita tidak lagi melihat kelompok, kita tidak melihat agama. Kita semua bekerja sama, bahu membahu membantu. Kita terpanggil bersama untuk meningkatkan amal baik kita terhadap sesama,” jelasnya.

“Memasuki tahun baru 2021 ini, saya mengajak bagaimana kita tidak merayakan dengan pesta pora. Lebih baik kita kumpul bersama keluarga, mari kita merenung, menoleh ke belakang sebentar apa yang menjadi kekurangan kita, mari kita wujudkan kebaikan untuk di tahun yang akan datang. Harapan kita semoga di tahun 2021 di bawah ke pemimpinan bapak wali kota dan forkopimda mari kita berjabat tangan, kita berjalan bersama, kita ciptakan Bogor kota yang damai, kota yang indah, kota yang sejahtera,” harap Romo Endro. [] Hari/Prokompim

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top