Rektor Unpad, Apresiasi Pengelolaan Limbah Taman Safari Berkesinambungan
BOGOR-KITA.com, CISARUA – Taman Safari Indonesia (TSI) Kabupaten Bogor kembali menunjukkan komitmennya dalam konservasi dan keberlanjutan lingkungan dengan menerima kunjungan Rektor Universitas Padjadjaran ke fasilitas Integrated Waste Management (IWM).
Tony Sumampau, Founder Taman Safari Indonesia Group, mengungkapkan bahwa kunjungan ini bertujuan memperkuat sinergi antara dunia akademik dan industri dalam menciptakan solusi berkelanjutan bagi pengelolaan limbah terpadu.
IWM Taman Safari Indonesia merupakan salah satu inisiatif unggulan dalam pengolahan limbah secara berkelanjutan.
“Melalui fasilitas ini, berbagai jenis sampah dikelola dengan metode ramah lingkungan, mulai dari pemilahan, pengolahan organik menjadi pupuk, hingga daur ulang sampah anorganik menjadi produk bernilai tambah,” ujarnya.
Upaya ini sejalan dengan penciptaan model ekonomi sirkular yang dapat memberikan multiplier effect bagi masyarakat sekitar.
Dalam kunjungan ini, Rektor Universitas Padjadjaran bersama jajaran akademisi berdiskusi dengan tim Taman Safari Indonesia terkait pengembangan IWM sebagai pusat riset bagi mahasiswa dan peneliti yang ingin mendalami sistem pengelolaan limbah terpadu.
Kemitraan ini juga memperkuat sinergi positif antara dunia pendidikan dan sektor industri dalam menghadirkan inovasi berkelanjutan.
“Taman Safari Indonesia melalui IWM berupaya menghadirkan solusi nyata bagi tantangan pengelolaan sampah di Indonesia. Dengan keterlibatan dunia akademik, kami optimistis bahwa inovasi dalam pengelolaan limbah terpadu dapat berkembang lebih jauh dan memberikan dampak positif yang luas bagi lingkungan serta masyarakat,” terangnya.
Inisiatif lingkungan ini berfokus pada pengurangan jejak karbon dan pemanfaatan sumber daya secara efisien.
“Melalui sinergi ini, diharapkan terbentuk program-program edukatif dan penelitian yang mendukung implementasi pengelolaan limbah yang lebih efisien dan bernilai ekonomi,” tambah Tony Sumampau Rabu 26 Februari 2025.
Kunjungan ini diakhiri dengan sesi tur ke fasilitas IWM, di mana para peserta dapat melihat langsung proses pengolahan limbah serta dampaknya dalam menciptakan ekonomi sirkular yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
Dengan adanya kerja sama ini, Taman Safari Indonesia berharap dapat terus menjadi pelopor dalam konservasi lingkungan sekaligus mendukung perkembangan penelitian dan inovasi di bidang pengelolaan limbah di Indonesia.
Sementara itu, Rektor Universitas Padjadjaran (Unpad), Prof. Dr. Arief S. Kartasasmita mengungkapkan, apa yang dilakukan TSI sendiri sangat sejalan dengan prinsip Universitas Padjadjaran. Sebab, prinsip dasar UNPAD ini salah satu universitas yang mengusung tema lingkungan.
“Sebetulnya itu pola ilmiah kami adalah lingkungan hidup salah satunya. Kami ini punya tantangan di kampus bagaimana caranya agar keberadaan kami tidak hanya memikirkan secara keilmuan tetapi bermanfaat khususnya dalam pengelolaan lingkungan,” ujar Prof Dr. Arif S. Kartasasmita kepada wartawan
Ia menyebut, saat ini UNPAD bagian dari pemerintah khususnya di Bandung dan Sumedang,” Dan kami ini mendapat tantangan bagaimana sampah di kampus bisa diselesaikan,” ucapnya
Ia melihat ternyata pengelolaan limbah di TSI ini luar biasa,”Selamat buat Pa Toni bahwa taman safari sudah bisa memberikan salah satu contoh bagaimana pengelolaan sampah secara modern yang tidak harus dimaknai atau di persepsikan sebagai sesuatu hal yang negatif, tapi justru malah memberikan nilai tambah bagi masyarakat dan juga dapat dilakukan secara baik dan sehingga menarik bagi orang dan objek Wisata,” bebernya
Kedepan, lanjut dia, UNPAD akan menjadi pelopor perguruan tinggi salah satu di Indonesia.
“Dan sekarang kami bertugas bersama-sama IPB di kawasan Jabar yang mudah-mudahan ini bisa menjadi salah satu modal atau model kedepan kami akan melakukan hal yang mirip,” ungkapnya
Sehingga, bagaimana ini bisa dimanfaatkan sebagai keilmuan khususnya keilmuan bidang lingkungan, dan bisa ditularkan secara berkesinambungan keseluruhan masyarakat di Indonesia
“Karena kami punya biologi, kami punya lingkungan kami punya komunikasi dan seterusnya,” tandasnya. Danu