Polisi Selidiki Kasus Keracunan Massal di Cipaku
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Polresta Bogor Kota saat ini tengah mendalami dugaan kasus keracunan makanan yang terjadi di wilayah Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan.
Peristiwa tersebut mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan puluhan warga lainnya harus mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Kasatreskrim Polresta Bogor Kota, Kompol Luthfi Olot Gigantara, menyampaikan bahwa insiden tersebut terjadi pada Senin, 3 Juni 2024. Korban meninggal dunia diketahui berinisial AS, berusia 34 tahun, sementara korban lainnya tersebar di beberapa rumah sakit di wilayah Kota Bogor.
“Para korban mengalami gejala yang sama yaitu mual, muntah, dan buang air besar. Kronologis kejadian adalah pada Sabtu, 1 Juni malam hari, saksi ibu M mengadakan acara haul 100 hari untuk mantan suaminya,” ungkap Luthfi Olot, Kamis (6/6/2024).
Dalam acara tersebut, ibu M dibantu oleh warga sekitar yang masih merupakan kerabat atau keluarga dekatnya. Mereka menyiapkan berbagai jenis makanan, mulai dari makanan berat seperti nasi uduk dengan lauk telur dan tempe, hingga makanan ringan berupa kue-kue pasar.
“Pada hari Minggu, beberapa warga yang sempat hadir dan menikmati makanan tersebut mulai mengalami gejala mual, pusing, dan buang air besar. Gejala ini terus berlanjut hingga hari Senin, 3 Juni 2024, saat satu korban meninggal dunia,” jelasnya.
Ia mengaku, bahwa pihaknya bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, telah melakukan serangkaian tindakan penyelidikan. Hingga saat ini, sudah ada lima saksi yang diperiksa, meskipun beberapa saksi masih dalam kondisi sakit sehingga belum bisa memberikan keterangan lengkap.
“Kami juga telah mengambil sampel sisa makanan dan sisa muntahan untuk dibawa ke laboratorium guna mencari penyebab atau bakteri yang terdapat dalam makanan tersebut,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Luthfi Olot pemeriksaan juga dilakukan terhadap keluarga korban yang meninggal dunia. Meskipun keluarga enggan melaksanakan otopsi, pihak kepolisian tetap melanjutkan penyelidikan untuk memperoleh informasi atau kesimpulan yang tepat terkait peristiwa ini.
“Kami berupaya menyelidiki apakah ada unsur kelalaian atau peristiwa ini murni merupakan musibah. Untuk perkembangan lebih lanjut akan kami sampaikan,” pungkasnya. [] Ricky