Nasional

PKSPL dan Departemen THP IPB University Paparkan Berbagai Inovasi Produk Pangan Berbasis Super Food Spirulina

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL) kerjasama dengan PT Fits Mandiri dan Departemen Teknologi Hasil Perairan (THP) Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPIK) IPB University menggelar Webinar Spirulina: From Lab to Table secara daring, Kamis (4/11/2021). Kegiatan tersebut turut didukung oleh Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi (LKST) IPB University dan Kedaireka dengan peserta lebih dari 100 orang.

Webinar ini menghadirkan beberapa peneliti dari Departemen THP dan PKSPL serta pakar lainnya dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan), Institut Teknologi Bandung dan industri. “Webinar ini merupakan bentuk pengakuan terhadap berbagai hasil riset peneliti di Departemen THP dan PKSPL IPB Universsity. Topik spirulina diangkat menjadi salah satu topik prioritas riset nasional,” ujar Kepala PKSPL, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University, Dr Yonvitner.

Sementara itu, Prof Erika B Lanconi, Wakil Rektor Bidang Inovasi dan Bisnis IPB University yang juga Kepala Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi (LKST) IPB University dalam sambutannya mengatakan bahwa sebuah perjalanan yang panjang untuk mengangkat penelitian IPB University bersama PKSPL untuk diangkat menjadi invensi. Tahun ini, lanjutnya, IPB University mendapatkan 34 topik inovasi yang dibiayai melalui program Kedaireka. Melalui uji coba inovasi spirulina ini, harapannya dapat melindungi kekayaan intelektual dan dicarikan jodoh perusahaannya.

Baca juga  IPW Imbau Polda Jatim Cermati Kongres PSSI

“Mendampingi perjalanan dari invensi menuju inovasi sampai market itulah tujuan bagi kita di IPB University sebagai kampus terinovatif. Serta sebagai tangung jawab moral dalam menjawab tuntutan masyarakat secara sosial maupan ekonomi,” ujarnya.

Menurutnya, inovasi spirulina berbasis sumberdaya lokal dan terjangkau ini diharapkan menjadi alternatif bahkan kebutuhan untuk masyarakat. Penerimaan masyarakat terhadap produk spirulina merupakan kunci penting. Aspek seperti pengemasan juga perlu diperhatikan sehingga dapat diterima masyarakat. Daya edar dengan memenuhi stándar BPOM juga patut dicatat.

Dr Iriani Setyaningsih, Dosen IPB University dari Departemen THP menyebutkan bahwa spirulina merupakan alga hijau yang mengandung berbagai senyawa aktif yang berperan dalam aktivitas antioksidan, antikanker, antidiabetes dan imunostimulan. “Tidak heran karena kandungan gizi spirulina dijadikan sebagai ‘Super Food’,” sebutnya.

Baca juga  BEM KM IPB University Gelar BAF Camp 2022

Peneliti PKSPL ini telah melakukan beberapa penelitian spirulina, salah satunya terkait kultivasi spirulina dengan fotobioreaktor dengan fotoperiodasi berbeda. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan pemanenan spirulina dengan produktivitas tinggi.

Produk pangan dan pangan fungsional berbasis spirulina sudah mulai berkembang pesat. Mulai dari biskuit, jelly drink, tablet suplemen, yogurt, hingga tablet hisap. Ia juga telah melakukan beberapa penelitian dan formulasi terkait biskuit spirulina dan tablet hisap spirulina yang diperkaya virgin fish oil ikan tuna. Keduanya ditujukan agar bermanfaat bagi kesehatan masyarakat.

Dr Kustiariyah Tarman, Peneliti PKSPL IPB University turut menyampaikan roadmap dan perjalanan dalam komersialisasi produk pangan berbasis spirulina mulai dari tahun 2012 hingga saat ini. Kini, industrialisasi dan komersialisasi produk pangan berbasis spirulina semakin digencarkan.

Baca juga  IPB University Terus Kawal Proses Pembangunan Kelautan dan Perikanan

Menurutnya, produk pangan fungsional berbasis spirulina bisa dijadikan alternatif camilan sehat. Kandungan gizinya yang tinggi bahkan dapat mengatasi masalah obesitas dan stunting. PKSPL IPB University bahkan telah menginovasikan minuman Sea Latte, minuman alternatif berbasis spirulina. Selain itu ada juga CyanSea, kukis spirulina rumput laut non terigu, SeaCera spirulina snack bar dan kukis Spirulina Crispy.

“Harapan ke depannya bagi produk pangan berbasis spirulina ini perlunya kolaborasi dalam scalling up dan komersialisasi. Dengan beberapa hal yang patut diperhatikan terkait kontinuitas bahan baku, perijinan, pengemasan, dan marketing,” ungkapnya. [] Hari

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top