BOGOR-KITA.com, DRAMAGA – Di tengah pandemi COVID-19 ini, kasus demam berdarah dengue (DBD) yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti juga meningkat.
Prof drh Upik Kesumawati Hadi, MS, Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) IPB University, dalam keterangan tertulis dari IPB kepada BOGOR-KITA.com, Jumat (1/5/2020), mengatakan, perlu kewaspadaan terhadap bahaya gigitan nyamuk.
Prof drh Upik Kesumawati Hadi mengemukakan tips agar rumah sehat bebas nyamuk.
Tips pertama adalah memaksimalkan sirkulasi udara dan cahaya alami. Rumah sehat memiliki sirkulasi udara maksimal dan mempunyai akses sinar matahari ke dalam ruangan yang cukup sehingga rumah tidak gelap dan sumpek.
Kedua, menghilangkan jentik-jentik nyamuk di sekitar rumah. Jentik-jentik nyamuk biasanya ditemukan pada wadah yang tergenang air seperti vas bunga, dispenser air, tatakan pot bunga, tempat minum burung, dan bak mandi.
“Kita harus menguras, menyikat dan membersihkan bak mandi, tempayan maupun wadah-wadah air secara rutin, yaitu satu minggu sekali. Wadah air juga harus ditutup dengan rapat. Kita juga harus menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan seperti kaleng bekas, botol, plastik ban bekas dan barang lainnya. Untuk tempat-tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, perlu ditaburkan bubuk larvisida,” papar Prof Upik.
Ketiga, nyamuk harus dicegah supaya tidak masuk ke dalam rumah. Hal ini dapat dilakukan dengan memasang kasa nyamuk pada lubang-lubang ventilasi, jendela maupun pintu. Di tempat tidur, perlu dipasang kelambu terutama pada bayi dan balita atau ibu hamil agar terlindungi dari gigitan nyamuk.
Prof Upik juga menghimbau supaya memangkas tanaman yang terlalu rimbun. Pemangkasan ini dapat dilakukan secara berkala supaya tidak menjadi tempat istirahat nyamuk. Ia juga menyarankan supaya ditanam beberapa jenis tanaman yang memiliki aroma yang tidak disukai nyamuk seperti Lavender, Geranium dan Zodia.
Tips berikutnya adalah menggunakan anti nyamuk alami maupun komersial yang sudah dijual. Minyak alami anti nyamuk dapat dipakai untuk mencegah dan mengatasi gigitan nyamuk. Di samping itu, untuk anti nyamuk komersial, perlu diperhatikan petunjuk pemakaian secara seksama sebelum digunakan.
“Kita juga harus menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar rumah, karena rumah yang sehat adalah rumah yang bersih dari debu, kotoran maupun tumpukan barang bekas. Perlu dibiasakan juga supaya tidak menggantung pakaian bekas maupun barang lainnya. Bagi yang memiliki hewan kesayangan atau ternak, kebersihan hewan tersebut harus dijaga dan bila perlu dibuatkan kandang secara tersendiri dan terpisah dari rumah,” tambah Prof Upik.
Prof Upik mengatakan, keberadaan nyamuk di rumah juga harus dipantau. Ia menyarankan supaya setiap anggota keluarga bertugas secara bergilir untuk melakukan pemantauan terhadap jentik-jentik nyamuk baik yang ada di dalam maupun di luar rumah secara rutin. Apabila masih ditemukan adanya jentik-jentik maupun nyamuk dewasa, maka perlu segera dilakukan langkah-langkah pengendalian.
Supaya tercipta lingkungan yang aman dari nyamuk, Prof Upik menyarankan supaya mengajak tetangga maupun orang sekitar rumah supaya melakukan hal yang sama dalam menciptakan lingkungan yang bebas nyamuk.
“Lingkungan bebas nyamuk, bebas dari berbagai penyakit yang ditularkan oleh nyamuk seperti demam berdarah, chikungunya, filariasis, Japanese Encephalitis (radang otak) maupun malaria,” tutupnya. [] Admin