Pemkot Bogor Sosialisasi dan Mitigasi Gempa Megathrust
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor menggelar sosialisasi tentang ancaman Megathrust dan upaya mitigasi bersama Forum Pengurangan Resiko Bencana (PRB) Kota Bogor di Paseban Surawisesa, Balaikota Bogor, pada Selasa, (1/10/2024).
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Hj. Syarifah Sofiah Dwikorawati, menyampaikan bahwa meskipun Kota Bogor tidak berada di dekat pantai, wilayah ini tetap termasuk dalam potensi ancaman Megathrust, terutama setelah Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengeluarkan informasi terkait ancaman tersebut.
“Kami responsif terhadap ancaman ini dan menjadi yang pertama mengeluarkan surat edaran tentang mitigasi pada 26 Agustus 2024. Meski tanggapan warga beragam, ada yang menganggap ini berlebihan karena kita jauh dari sumber bencana,” ungkap Syarifah kepada wartawan.
Namun, Syarifah menegaskan bahwa Pemkot Bogor tetap melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Menurutnya potensi terdekat dengan Kota Bogor adalah di Selat Sunda.
“Jika terjadi tumpukan lempeng, meskipun kita jauh dari pantai, dampaknya bisa dirasakan di sini. Maka, penting bagi warga untuk tetap waspada,” katanya.
Syarifah menjelaskan bahwa sosialisasi ini tidak hanya ditujukan kepada masyarakat, tetapi juga kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Forkopimda, BUMD, dan Puskesmas agar mereka waspada terhadap ancaman bencana.
“Kota Bogor adalah daerah rawan bencana, baik ada atau tidak ada Megathrust,” jelasnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa kapasitas BPBD Kota Bogor masih kurang dalam menghadapi potensi bencana besar seperti Megathrust, sehingga dibentuklah Forum PRB. Namun, Syarifah menekankan bahwa setiap individu masyarakat juga harus memiliki kesadaran dan kemampuan mitigasi bencana.
“Kami selalu mengingatkan warga untuk menjauhi bangunan yang berbahaya jika terjadi bencana,” ucapnya.
Lebih lanjut, ia mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kualitas bangunan miliknya.
“Kesadaran masyarakat tentang bangunan harus ditingkatkan. Jangan sampai saat angin kencang sedikit, bangunan mudah roboh. Prioritaskan perbaikan bagian rumah yang paling kuat,” terangnya.
Ia menambahkan, bahwa semua OPD dan aparat wilayah sudah diberikan arahan untuk menyosialisasikan langkah-langkah mitigasi ini kepada masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan lainnya. [] Ricky