Nasional

Para Pakar IPB University Petakan Potensi Indonesia sebagai Sumber Bahan Baku Obat Herbal

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Indonesia memiliki potensi besar dalam menyediakan bahan obat-obatan herbal.  Hal ini mendorong Pusat Studi Biofarmaka Tropika, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) IPB University menyelenggarakan Webinar dengan tema, “Potensi Sumber Daya Hayati Indonesia sebagai sumber Biofarmaka,” Rabu (8/6/2021).

Prof Irmanida Batubara, Kepala Pusat Studi Biofarmaka Tropika IPB University mengatakan “InsyaaAllah ini informasinya akan menggambarkan biofarmaka hari ini. Mudah-mudahan yang belum punya ide untuk riset akan tergertak idenya. Kami bersama-sama di IPB University bersedia untuk bekerjasama untuk memajukan atau  memanfaatkan bahan alam Indonesia kita ini untuk tujuan kesejahteraan bersama.”

Lebih lanjut, pakar obat herbal IPB University itu menjelaskan, biofarmaka dapat berasal dari tumbuhan, hewan, maupun mikrob yang memiliki potensi sebagai obat dan nutrasetikal. Nutrasetikal yang dimaksud adalah zat yang memiliki manfaat fisiologis atau memberikan perlindungan terhadap penyakit kronis, menunda proses penuaan dan meningkatkan harapan hidup baik untuk manusia, hewan, maupun tumbuhan.

Baca juga  IPB University Raih 3 Penghargaan di Indonesian Esports League University Series Season 3

Sementara, Prof Yulin Lestari, Guru Besar Biologi IPB University mengatakan, “Indonesia kaya dengan sumber bahan baku obat, potensinya sangat besar untuk mengisi peluang.”

Lebih lanjut, peneliti khasiat tabat barito IPB University itu mengungkapkan peluang mikrob sebagai bahan biofarmaka untuk substitusi impor perlu terus dikembangkan.

Prof Ervizal AM Zuhud, Guru Besar Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata  IPB University menyarankan supaya pemerintah mengubah politik pembangunan Indonesia.

“Strategi kita itu sebetulnya simpel sekali. Solusinya yaitu meneliti dan mengembangkan potensi biofarmaka setiap wilayah berbasis potensi lokal dan etnomedisinnya,” ujar pakar herbal yang juga peneliti di Pusat Studi Biofarmaka IPB University ini.

Kemudian, lanjutnya, perlu dimandatkan melalui undang-undang untuk semua perguruan tinggi setempat sebagai pembangun sumber daya manusia (SDM) dan ilmu pengetahuan dan teknologinya sepanjang masa.

Baca juga  Covid-19: Kesehatan atau Ekonomi?

Hal senada juga diungkapkan oleh Prof Nahrowi Ramli, dosen IPB University dari Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan. Menurutnya,  Indonesia memiliki potensi yang besar dalam memproduksi fitokimia baik dari daun, buah dan kulit tanaman sebagai feed aditive pengganti Antibiotic Growth Promotors (AGP) dalam industri peternakan.

“Sekarang fitobiotik yang kita punya masih banyak dari luar, sehingga menjadi ladang yang sangat bagus untuk menghasilkan bahan-bahan fitokimia dari daun dan kulit,” pungkas Prof Nahrowi. [] Hari

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top