Nasional

Pakar IPB University Paparkan Nota Konsep Indonesia pada Pertemuan Pertama Bidang Lingkungan Negara-negara G20

BOGOR-KITA.com, YOGYAKARTA – Dr Luky Adrianto diundang menjadi pembicara dalam Environmental Deputies Meeting – Climate Sustainability Working Group  (EDM-CSWG) di Yogyakarta, pada 23-25 Maret 2022.

Pertemuan G20 bidang lingkungan tersebut dipimpin oleh Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Ir Sigit Reliantoro, MSc selaku Co-Chair EDM-CSWG G20.  Pertemuan tersebut dihadiri oleh perwakilan bidang lingkungan dari seluruh negara anggota G20 baik secara luring maupun daring.

Dalam diskusi  ini,  Dr Luky Adrianto menyampaikan nota konsep Indonesia tentang kontribusi daerah perlindungan laut dalam pembangunan ekonomi biru yang berkelanjutan.  Dalam intervensinya,  ia menyampaikan tentang pentingnya daerah perlindungan laut dalam perspektif global maupun perspektif lokal khususnya instrumen Integrated Coastal Management (ICM). Hal ini karena ICM sebagai salah satu dasar implementasi daerah perlindungan laut untuk pembangunan ekonomi biru.

Baca juga  Panen Padi di Karawang, Faperta IPB University Tekankan Pertanian Biopresisi, Upaya Efisiensi Produksi dan Penyelamatan Ekologi

Selain itu, kata Dr Luky, penguatan ICM dalam konteks lokal sangat penting dilakukan dalam pembangunan ekonomi biru.  Ia juga menyampaikan tantangan negara-negara G20 melalui pemantauan BEDI (Blue Economy Development Index). Indeks tersebut sebagai alat untuk mengukur kemajuan pembangunan ekonomi biru.

Dosen IPB University dari Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan itu juga diberi kepercayaan sebagai salah satu penyusun concept note Indonesia dalam pertemuan G20. Ia pun memberikan semangat kepada Indonesia dan G20 untuk senantiasa berkolaborasi dalam pembangunan kelautan berkelanjutan. [] Hari

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top