Padat Karya 2025 Resmi Dibuka, Dedie Rachim: Upaya Pemulihan Ekonomi dan Lingkungan
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, secara resmi membuka pelaksanaan program Padat Karya tingkat Kota Bogor tahun 2025 di Taman Khayalan, Kelurahan Bantarjati, Kecamatan Bogor Utara, pada Senin (14/4/2025).
Dedie mengatakan bahwa program Padat Karya merupakan wujud kepedulian Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terhadap kondisi ekonomi masyarakat yang belum sepenuhnya pulih.
Selain itu, kata Dedie, program ini juga menjadi salah satu upaya Pemkot dalam menciptakan lapangan kerja sementara bagi warga yang terdampak secara ekonomi.
“Kegiatan ini dilaksanakan selama 10 hari dan, insyaallah, ada beberapa prioritas, antara lain membersihkan lingkungan sungai, saluran-saluran air, termasuk juga ke depan ada pengolahan sampah dari hulu ke hilir,” kata Dedie kepada wartawan.
Padat Karya yang digagas oleh Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Bogor ini dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan ditujukan bagi masyarakat yang termasuk dalam data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) dan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Dedie juga mendorong agar Disnaker Kota Bogor menggandeng para pengusaha untuk memprioritaskan warga Kota Bogor dalam perekrutan tenaga kerja, serta meminta agar syarat usia dalam proses rekrutmen tidak terlalu membatasi.
“Karena mereka yang berusia di atas 25, 35, atau 40 tahun mengalami kesulitan. Ketika mereka terkena PHK, ternyata untuk masuk ke perusahaan kembali agak sulit karena adanya batasan usia,” ungkapnya.
Selain membuka akses kerja lokal, Dedie juga mengungkapkan bahwa tenaga kerja terampil dari Kota Bogor berkesempatan bekerja di luar negeri seperti Jerman dan Jepang, yang diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya.
Sementara itu, Kepala Disnaker Kota Bogor, Sujatmiko Baliarto, menjelaskan bahwa program ini dilaksanakan serentak di 68 kelurahan dengan total peserta mencapai 1.428 orang. Setiap kelurahan diwakili oleh 21 peserta yang akan bekerja selama 10 hari dengan waktu kerja lima jam per hari, dari pukul 08.00 hingga 13.00 WIB.
“Para peserta akan menerima upah sebesar Rp1.200.000 selama 10 hari kerja. Kegiatan yang dilakukan disesuaikan dengan kebutuhan wilayah masing-masing, seperti penanganan wilayah rawan banjir, longsor, drainase, hingga kebersihan lingkungan,” jelas Sujatmiko.
Lurah Bantarjati, Imam Suharso, menyambut baik program ini. Menurutnya, kegiatan Padat Karya tidak hanya berdampak positif terhadap perekonomian warga, tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan.
“Seperti yang sudah disampaikan Pak Wali Kota, untuk menjaga alam, menjaga lingkungan, tidak mengakuisisi jalur air atau bantaran sungai, serta tidak membuang sampah sembarangan. Lingkungan bersih, warganya sehat dan sejahtera,” tutup Imam. [] Ricky