Regional

Neta: Kakek Moyang Susi Pudjiastuti Keturunan Majapahit

Neta S Pane dan Susi Pudjiastuti di Pantai Batuhiu Pangandaran.

BOGOR-KITA.com, PANGANDARAAN – Susi Pudjiastuti, kini tak lagi Menteri Kelautan. Namun, wanita yang banyak mendapat pujian karena gebrakannya terhadap pencuri ikan di perairan Indonesaia ini, tetap hadir ke hadapan publik. Salah satunya ditulis oleh Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane dan ditayangkan di akun facebook. Tulisan ini meruakan hasil bertemu dengan Susi di Pangandaraan, Jawa Barat Neta S Pane mengizinkan tulisannya ditayangkan di laman  BOGOR-KITA.com. (Redaksi)

Saat masih hidup Bos Jaya Grup, Ciputra pernah penasaran dengan asal usul Susi Pudjiastuti. Sehingga Ciputra meminta anak buahnya menelusuri asal usul nenek moyang Susi dan meminta anak buahnya menuliskannya. Namun hingga Ciputra meninggal, perintah bos Jaya Grup itu tidak jelas nasibnya.

Tak hanya Ciputra, saya juga penasaran dengan kisah hidup Susi, perempuan dengan pendidikan terbatas mampu membangun kerajaan bisnis dari kota kecil Pangandaran.

Baca juga  IPW : Jelang Pengumuman Pemilu 22 Mei, Indonesia Kondusif

Di udara, Susi berbisnis dengan 52 pesawat dan dua helikopter. Di laut Susi berbisnis dengan puluhan kapal ikan dan pabrik industri perikanan. Di darat Susi berbisnis dengan puluhan bus, hotel, dan areal wisata lainnya.

Siapakah Susi? Kakek moyang ibunya keturunan Majapahit. Setelah usai Perang Bubat, kakek moyang ibunya yang tentara Majapahit tidak pulang ke Majapahit tapi kabur ke kawasan Pangandaran dan menetap di sana.

Sedangkan kakek moyang bapaknya berasal dari Persia yang datang ke kawasan Banyumas. Setelah lama menetap di sana, sebagian keturunannya bergeser ke Pangandaran dan menetap di sana, termasuk bapaknya.

Di Pangandaran bapaknya aktif mengembangkan Muhammadiyah sambil berprofesi sebagai kontraktor.

Tapi usahanya selalu bangkrut. Sejak kecil Susi selalu dibelikan bapaknya buku buku soal sosial, politik, ekonomi dan lain lain.

Baca juga  Komisi V Dorong Anggaran Perbaikan Untuk Panti Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia

Di masa Soeharto, Susi sempat ditangkap Laksus Jawa Barat karena mengkampanyekan golput.

Sebenarnya Bu Susi, tamat ngga sih SMP?

Saya sempat bersekolah di SMA 1 Jogja. Tapi Gegara jatuh saat bermain dan saya sakit saat kelas 2 SMA, saya tidak bisa masuk sekolah.

Setelah sembuh saya malas bersekolah lagi. Bapak saya marah besar. Teman teman saya satu SMA banyak yang jadi pejabat sekarang ini.

Mulai bisnis penerbangan kapan tu?

Awalnya, setelah tidak bersekolah saya jualan ikan di Pangandaran. Usaha ini terus berkembang karena banyak permintaan dari dalam dan luar negeri.

Saya lalu berpikir harus punya pesawat agar ikan ikan segar itu bisa cepat di antar. Awalnya punya satu. Belinya kes. Lalu tambah satu lagi.

Baca juga  Neta: Gimana Ceritanya Sampai Ibu Susi Punya Tato?

Saat saya punya dua pesawat terjadi tsunami Aceh. Saat itu saya berpikir, saya harus kesana membawa bantuan.

Saya menjadi orang pertama yang mendaratkan pesawat beberapa hari setelah tsunami Aceh. Saya mendarat di Meulaboh.

Semua uang saya Rp 450 juta dan berikut bantuan saya bawa ke Aceh. Lalu pesawat kedua juga tiba di Meulaboh. Saya tinggal di Aceh dua bulan lebih. Membantu korban sunami.

Pulang dari Aceh, saya mendapat uang banyak karena dua pesawat saya disewa orang orang asing yang datang ke Aceh.

Setelah membantu korban sunami, sisa uangnya masih banyak. Lalu saya membangun Mesjid Raya Pangandaran yang berada di depan rumah saya. Karena sisa uangnya masih banyak, saya ke Singapura membeli satu pesawat baru. Bayarnya kes dan pakai uang receh berkoper koper. []

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top